Selingkuh di Motor Gede

ILUSTRASI Selingkuh di Motor Gede.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Istri selingkuh, dalam tradisi Madura, adalah aib berat. Kejadian, Abdul Razak, 45, membunuh istri Eka, 46, dan selingkuhannyi, Agus Arifin, 36, Selasa pagi, 22 April 2025. Dengan celurit. Dihajarkan ke tubuh keduanya di rumah kos tempat selingkuh di Desa Martajasah, Bangkalan, Madura. Ujung celurit besi patah sesentimeter memecahkan tengkorak Agus.
TRADISI tentang istri selingkuh dilanjut pembunuhan tidak ada dalam buku. Sebab, kalau ada yang menulis begitu, berarti mengompori terjadinya pembunuhan. Namun, beredar dari mulut ke mulut sejak sangat lama. Baik di kalangan warga Madura maupun Indonesia.
Razak ditangkap polisi sekitar dua jam setelah pembunuhan. Tanpa perlawanan. Bukti hukum jelas. Warga di sekitar TKP mendengar jerit kematian para korban. Beberapa menit kemudian, Razak keluar dari TKP dengan masih membawa celurit sepanjang sekitar 48 sentimeter, berlumuran darah.
BACA JUGA:Selingkuh Tanpa Bukti
BACA JUGA:Selingkuh Finansial Picu Pembunuhan di Jalan Ngaglik
Tersangka digelandang ke Polres Bangkalan. Di sana ia diinterogasi Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Hafid Dian Maulidi. Kepada wartawan, Hafid mengatakan, ”Tersangka menceritakan detail semua rangkaian kejadian dan latar belakang. Sambil ia menangis.”
Penampilan Razak gagah. Tubuhnya berotot. Rambutnya gondorong sebahu. Gaya bicaranya tegas. Tapi, ia menangis saat menceritakan itu kepada Hafid.
Cerita tersangka itu disampaikan Hafid kepada wartawan. Tentu saja cerita tersebut dari perspektif tersangka. Dengan begitu, pembaca bisa berpihak hati kepada tersangka. Keberpihakan kepada tersangka adalah amoral. Tapi, struktur ceritanya logis.
BACA JUGA:Ketika Selingkuhan Mendesak Minta Dinikahi
BACA JUGA:Selingkuh, lalu Bunuh di Depok
Razak dan Eka sudah 25 tahun berumah tangga. Dikaruniai dua anak. Mereka mukim di Desa Ketetang, Kwanyar, Bangkalan, Madura. Mereka hidup rukun.
Hafid: ”Tersangka menceritakan, sejak setahun terakhir, ia merasakan istrinya berubah. Biasanya selalu di rumah, sejak itu sering keluar rumah. Kebiasaan baru keluar rumah itu, selalu pulang lagi dalam sekitar dua jam sejak berangkat.”
Razak tidak curiga. Itu hal biasa.
Teman-teman Razak, juga tetangga, memberi tahu Razak, bahwa mereka sering melihat Eka bersama seorang pria, diboncengkan motor gede.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: