7 Tradisi Unik Kota Surabaya, Sebagian Mulai Pudar

7 Tradisi Unik Kota Surabaya, Sebagian Mulai Pudar

Tradisi sedekah bumi dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur kepada masyarakat atas hasil panen yang melimpah dan meminta rezeki yang lebih baik di masa depan.-Pinterest-Pinterest

HARIAN DISWAY - Surabaya. Kota itu memiliki beragam bentuk kebudayaan dan kesenian lokal. Penanda identitas yang beberapa di antaranya masih lestari.

Ada pula unsur-unsur budaya dan kesenian lokal yang semakin terkikis. Modernisasi dan perubahan begitu cepat.

Surabaya tidak mungkin terus-menerus dapat mengisolasi nilai-nilai seni dan budaya tradisional untuk tetap steril dari arus perubahan. Cepat atau lambat perubahan pasti terjadi. Satu kunci yang diperlukan agar identitas lokal dapat tetap terjaga: kesadaran.

BACA JUGA:Tari dan Identitas Bangsa: Refleksi Hari Tari Internasional dan Masa Depan Warisan Budaya Indonesia

Sadar bahwa budaya lokal adalah identitas lokal sebagai warisan masa lampau. Berikut nilai-nilainya. Sadar bahwa unsur-unsur budaya atau tradisi adalah kekayaan kultural. Sekaligus sebagai kerangka acuan untuk berpikir dan bertindak bagi masyarakat.

Berikut beberapa tradisi dari kota Surabaya yang sebagian besar mulai terkikis oleh zaman. Namun, masih eksis hingga sekarang.


Tradisi larung ari-ari, menunjukkan harapan dan keyakinan orang-orang dalam menyambut kehidupan baru.-Pinterest-Pinterest

1. Gulat okol

Gulat okol adalah tradisi pertunjukan yang unik. Dua orang bertanding gulat di atas tumpukan jerami atau karung goni.

BACA JUGA:Teatrikal Jalan Salib Gereja Santo Vincentius a Paulo Surabaya Padukan Budaya Jawa dan Lintas Agama

Tradisi itu menjadi bagian dalam kegiatan sedekah bumi. Selain lestari sebagai budaya turun-temurun, gulat okol saat ini mampu memberi hiburan untuk masyarakat.

Gulat okol menghadirkan pertarungan dua laki-laki di atas tumpukan jerami atau karung goni. Para pegulat berkompetisi satu sama lain dengan menggunakan kekuatan dan taktik mereka untuk menjatuhkan lawannya.

Tradisi itu berlandaskan semangat untuk mempererat hubungan persaudaraan di antara anggota masyarakat.

BACA JUGA:Jambore Seni Lereng Gunung 2025, Menyemai Kesadaran Alam Lewat Festival Budaya

Lebih dari sekadar tradisi, gulat okol menjadi simbol semangat pantang menyerah dan kegigihan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan.

2. Sedekah bumi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: