Pailleter Bisa Jadi Jerat Finansial bagi Anak Muda, Mengapa?

Paylater dapat mempermudah belanja, namun jika tidak bijak, bisa jadi jerat finansial bagi anak muda.-tanaonte-
Generasi muda, dengan karakteristik dinamis dan melek teknologi, sering menjadi target layanan paylater, membuatnya rentan terhadap masalah keuangan.-Przemek Klos-
Tidak dapat dipungkiri, generasi muda adalah sasaran empuk industri paylater. Dengan karakteristik yang cenderung dinamis, tech-savvy (melek teknologi), dan gemar eksplorasi gaya hidup baru, anak muda sering menjadi pengguna awal berbagai inovasi digital, termasuk layanan keuangan instan seperti paylater.
Platform e-commerce, dompet digital, hingga aplikasi transportasi online kini berlomba menyasar kelompok usia 18–35 tahun melalui iklan yang menarik dan mudah dicerna.
BACA JUGA: Jangan Telat Bayar Tagihan Shopee Pay Later Ya, Bisa Begini Akibatnya
Dengan tagline seperti “Beli Sekarang, Bayar Nanti Tanpa Beban” atau “Cicilan 0% Tanpa Ribet”, mereka menciptakan citra bahwa paylater adalah solusi modern dan cerdas bagi kebutuhan sehari-hari.
Hasil survei dari Populix, sebuah perusahaan riset dan platform survei online di Indonesia, memperkuat hal ini.
Dari survei yang dilakukan pada September 2023 terhadap 1.017 responden pria dan wanita di Indonesia, sebanyak 55% responden menyatakan pernah melakukan pembayaran menggunakan layanan paylater. Ini menunjukkan bagaimana layanan ini telah meresap ke dalam kebiasaan belanja masyarakat, terutama di kalangan muda.
BACA JUGA: Perbandingan DANA PayLater dan Shopee PayLater: Mana Yang Lebih Cocok untuk Anda?
Kondisi ini diperparah oleh tekanan sosial di era media digital. Banyak anak muda merasa perlu untuk “terlihat mampu” di media sosial, sehingga terdorong untuk terus mengikuti tren, meski harus mengandalkan skema cicilan demi membangun citra tersebut.
Dengan strategi marketing yang personal dan agresif, serta minimnya literasi finansial di kalangan muda, tidak mengherankan bila anak muda kini menjadi kelompok paling rentan terjerat utang konsumtif dari layanan paylater.
Bijak Gunakan Paylater
Sebelum menggunakan paylater, bijaklah dalam perencanaan keuangan agar utang tidak menumpuk dan mengganggu stabilitas finansial.-Vlada Karpovich-
Layanan paylater memang menawarkan kemudahan, tapi di balik kenyamanan itu tersimpan potensi risiko finansial yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, penting bagi pengguna—terutama anak muda—untuk bijak dalam menggunakannya.
BACA JUGA: Segera Aktivasi Paylater BCA dan Dapatkan Limit Hingga 20 Juta Rupiah!
- Gunakan hanya untuk kebutuhan penting, bukan keinginan sesaat. Hindari paylater untuk belanja impulsif, karena bisa menumpuk utang tanpa disadari.
- Sesuaikan dengan kemampuan finansial. Pastikan cicilan paylater masih bisa ditanggung dari penghasilan bulanan tanpa mengganggu kebutuhan pokok.
- Cek dan patuhi tanggal jatuh tempo. Keterlambatan pembayaran bisa memicu denda dan memperburuk reputasi finansial Anda
- Hindari memiliki banyak akun paylater sekaligus. Mengelola banyak tagihan dalam waktu bersamaan meningkatkan risiko gagal bayar dan kebingungan anggaran.
- Anggarkan penggunaan paylater secara bijak. Masukkan dalam rencana keuangan bulanan agar tidak melebihi batas dan tetap terkontrol.
- Jadikan paylater sebagai alat bantu, bukan gaya hidup. Gunakan dengan kesadaran penuh agar tidak menjadi kebiasaan yang merusak stabilitas keuangan jangka panjang.
BACA JUGA: Cara Menggunakan DANA Paylater dan Nikmati Banyak Keuntungannya
Paylater memang bisa menjadi solusi praktis untuk kebutuhan mendesak, tapi bukan untuk semua situasi. Jangan biarkan kemudahan hari ini menjadi beban esok hari. Anak muda perlu lebih kritis dan sadar bahwa kemandirian finansial dibangun bukan dari utang konsumtif, tapi dari pengelolaan keuangan yang cerdas dan terencana. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: