Romo Syafi’i dan Air Mata Pertama di Hadapan Ka'bah: Saya Hanya Niat Melayani!

Romo Syafi’i dan Air Mata Pertama di Hadapan Ka'bah: Saya Hanya Niat Melayani!

Wamenag Romo Muhammad Syafi'i menyerahkan bendera Merah Putih kepada perwakilan PPIH di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.-Media Center Haji 2025-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Suara Wakil Menteri Agama KH. Romo Muhammad Syafi’i bergetar ketika mengenang momen pertamanya menjejakkan kaki di Tanah Suci.

Kala itu tahun 1995, usianya masih 36 tahun. Bukan sebagai pejabat, bukan pula tokoh penting.

Ia hanya seorang jamaah biasa yang sebelumnya, selama bertahun-tahun, hanya bisa mengantar para jamaah haji dari Medan.

BACA JUGA:Jamaah Haji Asal Gresik Lega Menu Nusantara Jadi Santapan Sehari-Hari

“Saya menangis tersedu-sedu ketika pertama kali melihat Ka’bah,” kenangnya dalam pertemuan hangat bersama para petugas PPIH di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, dikutip Rabu, 14 Mei 2025.

Namun air mata itu, kata Romo Syafi’i, bukan sekadar karena rasa haru. Ada bayangan perjuangan Rasulullah SAW yang menyelinap di benaknya.

Betapa berat jalan dakwah yang ditempuh sang Nabi, betapa penuh penolakan dan tekanan. “Tangisan itu terus berlanjut saat saya di Arafah, juga Muzdalifah,” lanjutnya, dengan mata yang kembali berkaca.

BACA JUGA:Menengok Dapur Raghaeb: Sajikan 1.500 Porsi Masakan Nusantara Setiap Hari untuk Jamaah Indonesia

Tak banyak yang tahu, pada haji pertamanya itu, Romo Syafi’i langsung dipercaya menjadi wakil ketua rombongan (Wakarom). Ia melayani puluhan jamaah, sebagian besar sudah lanjut usia.

Ia tidak duduk santai atau sekadar memberi perintah. Ia ikut memanggul koper, memastikan semua jamaah naik ke bus di Jeddah hingga tiba di Mekah dengan selamat.

Bahkan di tengah suhu ekstrem mendekati 50 derajat Celsius, ia tetap bertugas meski tubuhnya melemah hingga mengalami mimisan.

BACA JUGA:Jamaah Haji Asal Makassar Wafat Usai Berjuang Lawan Diabetes

“Saya niatkan diri saya untuk melayani. Itu saja,” ucapnya lirih.

Barangkali karena ketulusan itulah, jalan hidup Romo Syafi’i tak berhenti pada satu kali haji. Allah memberinya kesempatan kembali ke Tanah Suci berkali-kali—dalam berbagai peran dan kapasitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: