Alasan Orang Lebih Memilih Menonton Ulang Film Lama Daripada Film Baru

HARIAN DISWAY - Di tengah banyaknya pilihan hiburan baru yang terus bermunculan setiap hari, kebiasaan menonton ulang film yang sama justru tetap menjadi pilihan favorit bagi sebagian orang.

Meskipun ada ratusan film, serial, atau acara baru yang menanti untuk ditonton, sebagian orang justru merasa lebih nyaman mengulang tontonan yang sudah berkali-kali mereka nikmati.

Kebiasaan itu tampak membosankan. Namun, menyimpan alasan psikologis dan emosional yang lebih dalam daripada sekadar soal selera pribadi.

BACA JUGA:Sinopsis Film Final Destination: Bloodlines, Ketika Maut Turut Hantui Anak Cucu

Salah satu alasan utama mengapa orang memilih menonton ulang film lama adalah karena sensasi nyaman yang ditawarkan.

Ketika dunia nyata penuh dengan ketidakpastian, tontonan yang sudah familiar menjadi semacam pelarian. Itu memberikan rasa tenang serta menghindarkan diri dari kejutan yang tidak diinginkan.

Selain itu, menonton ulang film favorit juga dapat memicu nostalgia yang menghadirkan kembali kenangan masa lalu yang indah.

BACA JUGA:Profil 6 Pemeran Utama Film Mungkin Kita Perlu Waktu: dari Bima Azriel sampai Asri Welas

Film tertentu sering kali terhubung dengan momen berharga dalam hidup seseorang. Seperti masa kecil, masa sekolah, atau masa tertentu yang terasa sulit untuk dilupakan.

Menonton ulang film dapat membuat seseorang mera lebih nyaman dan rileks karena telah memahami alurnya. -Creative Market -Pinterest

Dengan menontonnya kembali, seseorang bisa merasakan kembali emosi positif yang pernah mereka alami di masa lalu. Tanpa perlu menghadapi hal-hal yang mengejutkan atau menantang saat menonton film atau hiburan baru.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang tahu apa yang akan terjadi, otak dapat bekerja lebih efisien. Karena tidak perlu lagi mengolah informasi baru.

BACA JUGA:Sinopsis Film Mungkin Kita Perlu Waktu: Ketika Keluarga Ada di Fase Duka yang Berbeda

Itulah yang membuat kegiatan menonton ulang terasa lebih rileks dan ringan. Karena tidak perlu mengeluarkan energi untuk memahami plot atau karakter yang belum dikenal.

Sumber: