Dampak Menonton Film Kekerasan pada Otak dan Mental

Menonton film genre kekerasan memang menarik, namun itu memiliki dampak yang serius.-gpointstudio-iStock
Penonton juga terlibat secara emosional. Ketika menonton tokoh yang mengalami kekerasan, penonton akan berharap di akhir cerita, kebaikan akan menang atas kejahatan dan pelaku akan mendapat balasan yang setimpal.
Sisi negatifnya, seringnya mengonsumsi media yang menunjukkan kekerasan secara berlebihan akan membuat seseorang menormalisasi kekerasan yang terjadi di dunia nyata.
BACA JUGA:Edukasi Sejak Dini, Kunci Mencegah Kekerasan Seksual
Fenomena itu disebut desensitization. Yakni ketika eksposur terhadap kekerasan yang berulang akan membuat emosi seseorang semakin kaku.
Mereka menunjukkan reaksi yang minim terhadap kasus kekerasan dan kejahatan di dunia nyata. Karena pembatas di antara kenyataan dan fiksi semakin memudar. Tindakan agresif terdengar normal bagi mereka.
Efek pada Perilaku Anak-anak
Anak yang terbiasa menonton film kekerasan akan cenderung untuk berperilaku agresif.-LittleBee80-Getty Images
Lebih buruknya lagi, anak-anak yang menonton film dengan genre tersebut akan meningkatkan tingkah laku agresif mereka. Banyak penelitian yang telah membuktikan hubungan negatif film kekerasan dengan pikiran.
BACA JUGA:Koala Parenting, Menekankan Kedekatan Orang Tua dan Anak
Film-film dengan unsur kekerasan akan mendorong masuknya unsur kekerasan pada perilaku mereka. Terlebih lagi pada usia itu, anak-anak masih dalam tahap membangun moral dan tingkah laku. Mereka pun membutuhkan contoh baik.
Meskipun film dengan genre itu memiliki daya tarik tersendiri sekaligus memikat perhatian, ada baiknya penonton bersikap bijak. Sebaiknya jangan berlebihan. Karena bisa berdampak buruk bagi mental dan pikiran. (*)
*) Mahasiswi magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: abc.news