Second Lead Syndrome, Alasan Seseorang selalu Jatuh Hati ke Tokoh Cadangan dalam Film

HARIAN DISWAY - Di tengah kisah utama yang menarik perhatian, sering kali justru tokoh cadangan yang mencuri hati penonton.

Fenomena itu dikenal dengan istilah Second Lead Syndrome (SLS). Menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar drama dan cerita fiksi.

Second Lead Syndrome adalah kecenderungan penonton atau pembaca untuk jatuh hati pada tokoh pendukung. Tokoh yang bukan pemeran utama atau pemeran protagonis.

BACA JUGA:Sinopsis film Gundik, Kisah Perampokan Berujung Teror Mistis, Tayang 22 Mei di Bioskop

Tokoh cadangan itu biasanya memiliki karakter yang kompleks. Sering kali lebih realistis dan terkadang lebih simpatik dibandingkan tokoh utama.

Fenomena itu bukan hanya terjadi dalam drama Korea. Tetapi juga meluas ke berbagai genre dan budaya.

Mayoritas yang mengalami SLS adalah para penikmat cerita yang aktif mengikuti perkembangan karakter. Mereka bukan hanya mengagumi cerita utama. Tetapi juga menaruh perhatian besar pada dinamika tokoh pendukung.

BACA JUGA:Bioskop Kampus 2025 Edukasi Mahasiswa Lewat Film

Salah satu penyebabnya adalah ketidaksempurnaan tokoh utama yang membuat tokoh cadangan menjadi opsi menarik.

Tokoh utama sering kali ditulis dengan karakter ideal atau terlalu dramatis. Sedangkan tokoh cadangan lebih “manusiawi” dan relatable.

Menurut psikolog klinis dari Universitas Gajah Mada Dr. Nur Aisyah, SLS dapat dipahami dari sisi psikologi penggemar.

BACA JUGA:Rekomendasi Film dengan Visual Dreamy Memanjakan Mata

“Orang cenderung mencari karakter yang membuat mereka merasa dimengerti atau memiliki sifat yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Tokoh cadangan, dengan segala kekurangan dan perjuangannya, sering kali menggambarkan sisi kehidupan yang lebih nyata. Dan dapat diidentifikasi oleh penonton.

Sumber: