Pria Asal Chicago Terdakwa Penembakan Dua Staf Kedubes Israel di Washington, Teriak Bela Palestina

Orang-orang menghadiri acara menyalakan lilin di Lafayette Square di seberang Gedung Putih di Washington, DC pada 22 Mei 2025, menyusul penembakan yang menewaskan dua orang staf kedutaan Israel oleh Elias Rodriguez.--Mandel NGAN / AFP
BACA JUGA:Warga Gaza Hadapi Kelaparan, 70 Persen Wilayah Tak Lagi Aman dari Pengeboman Israel
Menurut profil LinkedIn mereka, korban dalam penembakan ini adalah Yaron Lischinsky, warga Israel yang bekerja sebagai peneliti di kedutaan, dan Sarah Lynn Milgrim, pegawai kedutaan asal Amerika Serikat di bagian diplomasi publik. Pasangan ini dilaporkan berencana menikah.
Penembakan terjadi sekitar pukul 21.00 waktu setempat, di luar museum yang berjarak satu mil dari Gedung Putih, setelah acara sosial yang diselenggarakan American Jewish Committee untuk para profesional muda Yahudi dan komunitas diplomatik Washington.
Menurut dokumen pengadilan, Rodriguez mendekati korbannya yang sedang membelakanginya, lalu melepaskan 21 tembakan ke arah mereka.
BACA JUGA:120 Warga Gaza Tewas dalam Serangan Israel, Hamas Desak Masuknya Bantuan Sebagai Syarat Negosiasi
Ia juga menembak beberapa kali ke pasangan itu setelah mereka sudah terjatuh, dan menembak Milgrim saat dia mencoba merangkak menjauh. Setelah menembak korban, Rodriguez sempat masuk ke dalam museum.
Petugas keamanan dan beberapa orang di dalam sempat mengira ia adalah korban, sehingga membiarkannya duduk dan bahkan mencoba menenangkan dirinya, sebelum akhirnya polisi datang dan menangkapnya.
Penembakan ini terjadi saat gelombang antisemitisme meningkat di seluruh dunia, khususnya setelah serangan besar Israel ke Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Museum Yahudi tersebut baru saja mendapatkan hibah untuk peningkatan keamanan.
BACA JUGA:Israel Serang Rumah Sakit Eropa di Gaza, Klaim Jadi Markas Hamas
BACA JUGA:Israel Merudal RS Eropa di Gaza Incar Pemimpin Hamas, Direktur Sebut Tidak Ada Aktivitas Militer
Ketegangan politik terkait serangan Israel di Gaza juga membuat negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Uni Emirat Arab mengecam insiden ini.
Namun Netanyahu menuduh beberapa negara Barat memberi ruang bagi kelompok militan Hamas untuk bertahan dan mengulangi kekerasan.
Di tengah suasana duka, warga dan pelayat berkumpul di museum untuk menyanyikan lagu dan berdoa bersama.(*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: