Sudah Kemarau Tapi Sering Turun Hujan, BMKG Jelaskan Fenomena Kemarau Basah

Sudah Kemarau Tapi Sering Turun Hujan, BMKG Jelaskan Fenomena Kemarau Basah

Ilustrasi musim hujan. Deputi Bidang Meteorologi BMKG menyampaikan bahwa Indonesia mulai memasuki musim kemarau secara bertahap sejak Maret hingga Mei 2025.-Aplikasi Freepik-

BACA JUGA:BMKG Prediksi Musim Kemarau 2025 Mulai Bulan Ini, Puncaknya Juni hingga Agustus

Faktor utama yang mempengaruhi musim kemarau yang lebih singkat adalah munculnya kondisi La Nina lemah pada awal tahun, yang cenderung meningkatkan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia.

Selain itu, suhu permukaan laut yang meningkat turut mempengaruhi pola curah hujan. Namun, karena kondisi ENSO (El Nino-Southern Oscillation) tetap netral maka tidak akan menyebabkan musim kemarau panjang.

Curah hujan juga diprediksi normal hingga di atas normal di sebagian besar wilayah, sehingga musim kemarau tidak akan berlangsung terlalu lama.

BACA JUGA:BMKG Umumkan 6 Provinsi Alami Kekeringan Panjang, Jatim Terparah, Probolinggo Kemarau 159 Hari!

Musim kemarau yang lebih pendek membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia.

Di sektor pertanian, produktivitas tanaman pangan bisa meningkat karena ketersediaan air yang cukup selama periode tanam. 

Sentra-sentra produksi pangan juga diharapkan bisa memanfaatkan kondisi ini untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. 

BACA JUGA:Puncak Musim Kemarau, Potensi Karhutla Tinggi di Jawa dan Sumatera

Namun, disisi lain potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor perlu diwaspadai, terutama pada awal tahun saat hujan masih sering turun. 


Jembatan patah akibat banjir pasca hujan deras di Kabupaten Seram Barat, Maluku. BMKG menyatakan hujan deras di tengah musim kemarau di beebrapa wilayah Indonesia adalah fenomena yang wajar -BNPB-

Oleh karena itu, BMKG mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah mitigasi. 

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, pengelolaan sumber daya air menjadi sangat penting. 

BACA JUGA:BNPB Siapkan Langkah Antisipasi Kekeringan dan Karhutla di Puncak Kemarau

BMKG menyarankan optimalisasi fungsi infrastruktur seperti sistem drainase dan tampungan air untuk mencegah banjir sekaligus menyimpan cadangan air yang bisa dimanfaatkan selama musim kemarau. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: