Main Character Syndrome, Selebrasi atau Delusi

Main Character Syndrome, Selebrasi atau Delusi

Main character syndrome membuat seseorang merasa mereka sedang membintangi film.-Chris Ryan-iStock

HARIAN DISWAY - TikTok dan Instagram menciptakan banyak tren dan fenomena yang mudah untuk diadaptasi oleh kalangan anak muda. Salah satu fenomena tersebut adalah main character syndrome.

Layaknya sebuah film, fenomena ini membuat seseorang merasa bahwa mereka adalah tokoh utama, dunia di sekitar mereka merupakan latar, dan orang terdekat mereka sebagai pemain figuran.

Bagaimana fenomena ini memengaruhi cara seseorang melihat kehidupan mereka? Menawarkan perspektif positif atau kah sebuah delusi?

BACA JUGA: Erotomania, Gangguan Delusi Tokoh Joe Goldberg di Serial Netflix You

Apa Itu Main Character Syndrome?

Main character syndrome merupakan istilah favorit untuk merujuk pada orang-orang yang merasa bahwa dunia berputar mengelilingi mereka. Seperti tokoh utama dalam sebuah film atau novel.

Seseorang yang memiliki main character syndrome melihat diri mereka sebagai pusat dari sebuah narasi. Mereka melihat hidup sebagai sebuah film dan meromantisasi momen sehari-hari sebagai adegan film yang mereka bintangi.


Main character syndrome membuat seseorang merasa mereka sedang membintangi film.-shironosov-iStock

Momen-momen seperti merenung di balik jendela saat hujan deras, menari tanpa ada siapapun yang melihat, hingga momen saat Anda memenangkan suatu kompetisi bisa menjadi bagian dari 'film' kehidupan Anda. 

BACA JUGA: Menyelami Quarter-Life Crisis: Antara Kecemasan dan Pencarian Jati Diri

Perspektif seperti inilah yang digunakan sebagai salah satu cara selebrasi momen-momen sederhana, usaha, dan perjuangan hidup yang tidak disaksikan oleh semua orang.

Antara Selebrasi dan Delusi

Istilah main character syndrome tidak selalu digunakan untuk mendeskripsikan self empowerment. Tidak jarang istilah ini digunakan untuk mengejek mereka yang terlalu dramatis hingga merugikan orang di sekitar mereka.

Seseorang yang berlebihan dalam hal ini menganggap bahwa orang lain adalah tokoh sampingan. Padahal, mereka memiliki kehidupan mereka sendiri yang tak kalah penting. 

BACA JUGA: Second Lead Syndrome, Alasan Seseorang selalu Jatuh Hati ke Tokoh Cadangan dalam Film

Sehingga ketika Anda ingin mengambil video di keramaian, orang lain tidak berkewajiban untuk menyingkir agar Anda mendapatkan video yang ideal layaknya sebuah scene dari film.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: medium