Mengapa Pupil Mata Membesar Saat Melihat Orang yang Kita Cintai?

Mengapa Pupil Mata Membesar Saat Melihat Orang yang Kita Cintai?

Pupil mata membesar saat melihat orang tercinta karena kerja hormon cinta seperti oksitosin dan dopamin yang aktif di otak.--Getty Images Signature

HARIAN DISWAY - Banyak yang menganggap pupil mata yang membesar saat melihat orang yang dicintai sebagai simbol romantis semata. Namun, fenomena ini sebenarnya memiliki dasar ilmiah yang kuat dan mencerminkan respons fisiologis kompleks dalam tubuh manusia.

Benarkah pelebaran pupil benar-benar menandakan cinta, atau hanya reaksi tubuh terhadap emosi secara umum? Untuk memahaminya, mari telusuri bagaimana sistem saraf dan hormon bekerja di balik respons ini, serta apa saja faktor yang bisa memengaruhinya.

BACA JUGA: 3 Hal yang Mungkin Terjadi saat Anda Jatuh Cinta di Usia 20-an

Apakah Pupil yang Melebar Benar-Benar Menjadi Tanda Ketertarikan? 

Pelebaran pupil merupakan bagian dari sistem kerja otomatis tubuh dalam merespons rangsangan emosional. Ketika seseorang merasakan emosi yang kuat, termasuk cinta, kegembiraan, ketakutan, atau bahkan kecemasan, pupil mata cenderung membesar. 

Ini menunjukkan bahwa pupil yang membesar tidak hanya menjadi indikator perasaan romantis, tetapi juga merupakan respons umum terhadap kondisi gairah emosional atau aktivasi internal yang tinggi.

Mekanisme Biologis di Balik Pelebaran Pupil Saat Merasa Terkait Secara Emosional 


Sistem saraf simpatis dan hormon seperti oksitosin memicu pelebaran pupil saat kita terhubung secara emosional.--Getty Images Signature

Secara biologis, ukuran pupil dikendalikan oleh dua sistem saraf otonom yang saling berlawanan: sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Saat seseorang merasa tenang, sistem parasimpatis bekerja dengan mengerutkan pupil. 

BACA JUGA: Mengenal Red String Theory, Benang Merah dan Maknanya dalam Hubungan Cinta

Sebaliknya, ketika tubuh mengalami rangsangan atau stres emosional, sistem simpatis mengambil alih dan menyebabkan pupil melebar. Inilah yang terjadi ketika melihat seseorang yang membuat jantung berdebar—reaksi biologis alami, bukan sekadar puisi cinta.

Lebih jauh lagi, respons ini juga dipengaruhi oleh interaksi hormon dan neurotransmiter di otak, terutama oksitosin dan dopamin

Oksitosin dikenal sebagai "hormon cinta" yang dilepaskan saat seseorang merasa terhubung secara emosional dengan orang lain. Hormon ini meningkat selama momen-momen keintiman seperti pelukan, kontak mata, atau bahkan percakapan hangat. 

BACA JUGA: Antara Pengembangan Diri dan Hubungan Percintaan di Mata Anak Muda

Sementara itu, dopamin merupakan bagian dari sistem penghargaan otak, yang menghasilkan rasa senang dan motivasi. Ketika kedua zat ini meningkat, mereka menciptakan sinergi yang memperkuat perasaan kasih sayang dan secara tidak langsung mengirim sinyal ke mata untuk melebarkan pupil.

Dengan kata lain, saat seseorang melihat orang yang dicintainya, otak melepaskan sinyal-sinyal emosional yang kuat yang secara fisiologis diterjemahkan menjadi reaksi tubuh, termasuk pelebaran pupil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: beberapa sumber