Indonesia Tampilkan Budaya dan Kopi di National Day World Expo 2025 Osaka

HARIAN DISWAY - Indonesia ikut meriahkan World Expo 2025 Osaka dengan perayaan National Day. Budaya, kuliner, dan diplomasi ekonomi menjadi sorotan utama. Selain mengenalkan Indonesia, juga untuk memancing kedatangan wisatawan asing ke Indonesia.

Seluruh peserta ikut parade pembukaan. Delegasi Indonesia saat juga ikut parade budaya dari Grand Ring menuju National Day Hall. Dalam parade, Reog Ponorogo dari Jawa Timur disajikan dan terbukti daya tarik utama. 

Parade dipimpin oleh Menko PMK Pratikno. Ia didampingi Wakil Menteri Bappenas Febrian A. Ruddyard, Ketua Umum Dekranas Selvi Ananda Gibran, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

“Sebagai negara kepulauan, Indonesia dan Jepang memiliki sejarah panjang sebagai mitra. Kini saatnya menjawab tantangan masa depan melalui inovasi berkelanjutan,” ujar Pratikno.

BACA JUGA:Daftar 10 Makanan dan Tradisi Kuliner Warisan Budaya Takbenda UNESCO

BACA JUGA:Hangul di Baubau: Jejak Budaya dan Linguistik Indonesia-Korea

Paviliun Indonesia menampilkan seni, budaya, dan teknologi. Wamen Bappenas Febrian menyatakan, “Kami ingin menunjukkan bagaimana kekayaan alam, tradisi budaya, dan inovasi bisa berjalan beriringan.”

Jamuan resmi juga menyuguhkan masakan Nusantara. Hidangan ini mewakili rasa dari seluruh Nusantara. Mie goreng Jawa dan sambal bajak dari Jawa Timur yang dipilih menjadi cerminan kuliner Nusantara dan mendapat perhatian khusus.

Diplomasi rasa juga hadir lewat kopi. Kopi Mandheling disajikan lewat kerja sama dengan Yayasan KAPPI. Roby Wibisono dari KAPPI menyebut, “Secangkir kopi adalah pembuka dialog budaya yang kuat,” terangnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat memberikan sambutan dalam World Expo 2025 Osaka dengan perayaan National Day.-Dokumen Delegasi Indonesia-

Terlebih mengonsumsi kopi sudah menjadi gaya hidup baru di kalangan anak muda. Di Indonesia sendiri berdiri warung kopi dan kafe dengan segala tematiknya.

Wakil Gubernur Emil Dardak juga berbicara dalam forum bisnis di Osaka pada 28 Mei. Ia mendorong kerja sama di bidang energi bersih, petrokimia, dan digitalisasi.

Ia juga memperkuat hubungan Jawa Timur–Osaka yang telah terjalin sejak 1984.Hubungan dua daerah itu diharapkan sama-sama memberi dampak positif bagi pembangunan dan peningkatan ekonomi. (*)

Sumber: