13 Orang Tewas Akibat Longsor di Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon, Tim SAR Terus Lakukan Evakuasi

BACA JUGA:Longsor Hantam Pesantren di Magelang, 4 Santri Gontor Meninggal Dunia

Dalam proses pencarian korban, keselamatan harus tetap menjadi hal utama. Seluruh tim evakuasi juga diminta untuk terus memantau kondisi alam di sekitar area bencana.

Selain itu, warga yang bermukim di dekat lereng tebing atau pinggiran sungai diminta untuk memantau kondisi lingkungan sekitar secara berkala, terutama saat hujan turun. 

BNPB menganjurkan evakuasi mandiri jika terjadi hujan deras yang berlangsung lebih dari dua jam, guna mencegah jatuhnya korban jiwa.

BACA JUGA:Tanah Longsor Landa Kabupaten Subang Dua Kali, Satu Warga Dinyatakan Hilang

BACA JUGA:Polda Jatim Buka Posko Identifikasi Korban Longsor Pacet

Peristiwa longsor ini kembali mengingatkan pentingnya penerapan standar keselamatan dan mitigasi risiko bencana di kawasan pertambangan, khususnya yang berada di wilayah rawan longsor seperti Cirebon. 

Bagi para warga yang tinggal di dekat tebing atau bantaran sungai diminta secara rutin untuk memantau kondisi tanah disekitar rumah dan debit air di sekitar aliran sungai. 

Jika hujan deras terjadi terus-menerus selama dua jam atau lebih, segera lakukan evakuasi mandiri demi keselamatan.

BACA JUGA:10 Orang Tewas Tertimbun Longsor di Cangar, Berikut Identitas Korban dan Kronologi Evakuasi Tim SAR

Kejadian ini menjadi salah satu dari banyaknya bencana alam yang terjadi di sektor pertambangan Indonesia. Harapannya, insiden serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang. 

Pemerintah pun diharapkan dapat meningkatkan ketegasan dalam mengawasi aktivitas pertambangan yang berisiko terhadap keselamatan para pekerja.

BNPB juga mengajak seluruh pihak untuk tetap waspada, saling membantu, dan mengutamakan keselamatan dalam menghadapi situasi darurat ini, sembari terus mengikuti informasi resmi dari otoritas terkait.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Sumber: