Taylor Swift Kuasai Kembali Hak Master Enam Album Pertama, Akhiri Kontroversi Panjang

Rekaman ulang itu tidak hanya memberikan Swift kendali atas versi baru lagu-lagunya. Tetapi juga menjadi bentuk protes terhadap ketidakadilan dalam kepemilikan hak master. Para penggemar pun memberikan dukungan besar.

cover album Fearless (Taylor’s Version) yang rilis 9 April 2021--Instagram @taylorswift

Swift juga menegaskan bahwa kepemilikan kembali tersebut bukan hanya soal bisnis. Melainkan soal kebebasan artistik dan kontrol penuh atas karya hidupnya.

BACA JUGA:Daftar Lengkap Nominasi MTV EMA 2024: Taylor Swift Masuk 7 Nominasi, Artis Wanita Mendominasi

Dia menulis, “Aku ingin memastikan bahwa setiap karya yang kubuat dihargai dengan cara yang benar dan adil.”

Selain itu, kepemilikan master tersebut memungkinkan Swift untuk mengatur bagaimana musik dan karyanya digunakan di masa depan. Termasuk lisensi, distribusi, dan hak komersial lainnya.

Itu merupakan langkah penting yang memperkuat posisi Swift sebagai salah satu musisi paling berpengaruh di dunia.

BACA JUGA:Daftar Lengkap Pemenang MTV VMA 2024, Taylor Swift Cetak Rekor Lagi!

Keberhasilan Taylor Swift juga menjadi inspirasi bagi banyak musisi lain untuk memperjuangkan hak atas karya mereka sendiri. Industri musik pun mulai semakin memperhatikan pentingnya hak kepemilikan master bagi artis.

Kepemilikan kembali hak master enam album pertama Swift tersebut menandai babak baru dalam kariernya. Juga perjuangan hak cipta artis. Itu sekaligus mengakhiri perseteruan panjang yang sempat menjadi sorotan global.

Dengan hak penuh atas karya-karyanya, Swift kini dapat mengontrol distribusi dan penggunaan musik serta karya visualnya tanpa batasan pihak lain. Hal itu memperkuat posisinya sebagai salah satu artis paling berpengaruh dalam industri musik dunia. (*)

*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura

Sumber: