Ratu Sabu dari Ponorogo

Ratu Sabu dari Ponorogo

ILUSTRASI ratu sabu dari Ponorogo. Dia adalah Dewi Astutik yang kini buron internasional. Dia diduga tinggal di Kamboja sebagai TKW.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Di sanalah pusat tanaman opium terbesar di dunia. Diperkirakan, setengah dari pasokan narkoba seluruh dunia diproduksi dari sana.

Nama ”Golden Triangle” dicetuskan Marshall Green, pejabat Departemen Luar Negeri Amerika  Serikat (AS) tahun 1971 dalam sebuah konferensi pers tentang perdagangan opium.

Golden Triangle menjadi daerah penghasil opium terbesar di dunia sejak tahun 1950-an. Sebagian besar heroin dunia berasal dari sana, sampai awal abad ke-21 ketika produksi opium di Afghanistan meningkat. Lalu, Afghanistan jadi juara satu pasokan narkoba dunia. 

Myanmar (bagian dari Golden Triangle) adalah sumber opium terbesar kedua di dunia setelah Afghanistan. Myanmar hingga tahun 2022 menghasilkan sekitar 25 persen opium dunia.

Berdasar data United Nations Office Drugs and Crime (UNODC), meskipun budi daya bunga opium di Myanmar sejak tahun 2015 menurun, pada 2022 meningkat lagi. Dengan total produksi 790 ton per tahun pada 2022.

Pada 2023 Myanmar menjadi produsen opium terbesar di dunia setelah diperkirakan 1.080 ton opium dipasok dari sana ke berbagai wilayah internasional.

Sementara itu, di Afghanistan tindakan keras oleh pemerintah Taliban mengurangi produksi opium sekitar 95 persen menjadi 330 ton di Afghanistan pada tahun yang sama. 

Dengan demikian, juara pertama pemasok opium dunia kini adalah wilayah Golden Triangle. 

Jika benar dugaan BNN, bahwa Dewi pemasok narkoba dari wilayah itu, dia bisa disebut ratu narkoba internasional. Mampukah interpol meringkus Dewi? Kita tunggu saja. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: