Kepulauan Buton, Kanvas Inspirasi yang Menunggu Sentuhan Warna

Kepulauan Buton, Kanvas Inspirasi yang Menunggu Sentuhan Warna

ILUSTRASI Kepulauan Buton (Kepton), Kanvas Inspirasi yang Menunggu Sentuhan Warna-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

KEPTON (Kepulauan Buton) bukanlah sekadar wilayah geografis. Ia adalah kanvas raksasa yang menunggu untuk diwarnai oleh imajinasi, inovasi, dan aksi nyata semua pihak. 

Ungkapan ”Kepton Bisa, Kepton Hebat!” bukan sekadar kata, melainkan sebuah seruan untuk menyadari bahwa keberagaman potensi –mulai aspal, minyak, laut, wisata, hingga budaya– merupakan resep yang unik untuk menjadikan Kepton sebagai calon provinsi mandiri yang berdaya saing tinggi. 

Sebab, pada setiap elemennya, kita harus mampu mengelola dengan cerdas potensi yang ada agar dapat menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

BACA JUGA:IHO Jatim dan Layanan Kesehatan Masyarakat Kepulauan

BACA JUGA:Komitmen Negara Kepulauan, Indonesia Perkenalkan Praktik Blue Economy di KTT AIS Forum 2023

Pemerintah daerah memiliki peran sebagai pencetus utama dalam membentuk masa depan Kepton. Infrastruktur yang memadai dan kebijakan afirmatif merupakan kunci yang membuka akses ke potensi-potensi tersembunyi. 

Bayangkan, jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik strategis seperti pelabuhan yang mampu menampung perdagangan global atau jaringan komunikasi yang terintegrasi. Semua itu merupakan langkah-langkah penting yang harus terus digalakkan. 

Investasi dalam teknologi modern serta penerapan praktik pembangunan hijau menunjukkan kepada kita bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan mengorbankan keberlanjutan lingkungan. 

Dengan kebijakan tepat guna, Kepton bisa menjadi pionir dalam menerapkan konsep smart regional development yang mana tidak hanya mengoptimalkan sumber daya, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan budaya lokal.

Oleh sebab itu, sebuah pertanyaan layak untuk kita gali lebih dalam. 

”Bagaimana model kemitraan multisektoral dapat dirancang agar menyinergikan pengembangan infrastruktur, pengelolaan sumber daya alam, dan pelestarian budaya menjadi satu ekosistem pembangunan yang kohesif di Kepton?”

EKONOMI BIRU DALAM PENGELOLAAN POTENSI, SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI

Konsep ekonomi biru bertujuan memanfaatkan sumber daya laut dan pesisir secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian ekosistem. Istilah ekonomi biru dicetuskan kali pertama oleh Gunter Pauli dari belgia.

PENGELOLAAN ASPAL DAN MINYAK BERKELANJUTAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: