Konsep Medis untuk Mengatasi Problem Kesehatan Global

Konsep Medis untuk Mengatasi Problem Kesehatan Global

ILUSTRASI Konsep Medis untuk Mengatasi Problem Kesehatan Global.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BEBERAPA KALI menjadi invited speaker di kongres internasional salah satu organisasi medis nasional di Tiongkok menjadikan seseorang merasa layak menyebut dirinya seorang medicus. Sebagai seorang medicus, berulang kali di benaknya berkecamuk sejumlah tanya. 

Di satu sisi, teknologi modern menyiratkan kemudahan, kecepatan, dan segala fasilitas yang menjanjikan penyederhanaan. Di sisi lain, justru bidang medis kian menambah kompleksitas permasalahan. 

Prosedur medis makin canggih tetapi justru kian rumit dan mahal. Dulu macam penyakit dapat dihitung dengan jari, kini dunia medis malah ”mengembangkan” ratusan bahkan ribuan jenis penyakit, dengan ribuan protokol diagnosis dan terapi. 

BACA JUGA:Menatap Horizon Medis: Evolusi Kedokteran di Era Modern

BACA JUGA:Sisi Medis Urgensi Cukai Minuman Berpemanis; Siap Regulasi Ekstrem seperti Rokok

Dunia medis berkembang menjadi dunia fragmentasi, kehilangan harmoni.

SEBUAH KISAH, SEBUAH RENUNGAN

Suatu ketika, seorang tabib ditugaskan di daerah muslim. Selama enam bulan pertama, tidak ada satu pun pasien yang datang berobat. 

Awalnya ia berpikir masyarakat tak tahu keberadaannya. Namun, setelah bertanya dari rumah ke rumah, jawabannya seragam: tidak ada yang sakit. 

Saat bertanya lebih dalam, seorang penduduk menjawab, ”Kami adalah muslim. Kami tidak makan kecuali lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.”

BACA JUGA:Tinjauan Medis Telur; Protein Tinggi Terbaik Setelah ASI

BACA JUGA:Ketindihan Setan? Berikut Penjelasannya dalam Medis

Seketika tabib itu tersentak. Ia ingat bahwa kalimat tersebut mengandung nilai kebenaran mendasar. Itu bukan hanya ajaran moral, melainkan juga bagaimana hidup keluar dari kendali nafsu. 

Upaya kendali nafsu yang kini dikenal sebagai intermittent fasting, yang secara medis modern terbukti meningkatkan autofagi, menurunkan inflamasi, memperbaiki metabolisme, dan memperpanjang umur sel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: