Menyambut Rektor Baru Unair: Prof Muhammad Madyan

Menyambut Rektor Baru Unair: Prof Muhammad Madyan

ILUSTRASI Menyambut Rektor Baru Unair: Prof Muhammad Madyan-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

TONGKAT ESTAFET kepemimpinan rektor Universitas Airlangga hari ini sah berpindah tangan. Selasa, 17 Juni 2025, Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi resmi dilantik sebagai rektor Universitas Airlangga periode 2025–2030. Ia menggantikan Prof Dr Muhammad Nasih yang telah memimpin Universitas Airlangga dua periode berturut-turut. 

Sebagai pejabat karier yang meniti jenjang demi jenjang, Madyan tentu memiliki latar belakang pengalaman yang kaya sebagai bekal untuk memimpin Universitas Airlangga lima tahun ke depan.

Madyan sebelumnya adalah wakil rektor bidang sumber daya periode 2020–2025. Selain menjadi wakil rektor, Madyan aktif sebagai guru besar bidang manajemen dan keuangan di Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Airlangga. 

BACA JUGA:Estafet Kepemimpinan Rektor Unair Baru, Prof Madyan Bawa Misi Unair Berdampak

BACA JUGA:Prof Muhammad Madyan Terpilih Menjadi Rektor Unair Periode 2025-2030

Sebelum menjabat wakil rektor, Madyan pernah memegang amanah sebagai direktur sumber daya manusia Universitas Airlangga tahun 2014. Kemudian, dilanjutkan dengan menjadi direktur keuangan pada 2014–2015.

Menurut Ketua MWA Unair Prof (HCUA) Dr H Sunarto, Madyan dinyatakan memenangkan proses pemilihan rektor Universitas Airlangga dengan mengantongi 13 suara. Dari 30 anggota MWA, sebanyak 27 orang yang hadir memilih tiga kandidat calon rektor. 

Proses pemilihannya dinilai ketat, mulai penjaringan awal hingga diskusi publik. Hasil pemungutan suara menunjukkan Muhammad Madyan memperoleh dukungan terbanyak. 

BACA JUGA:Inilah Tiga Calon Rektor Unair 2025–2030

BACA JUGA:Dicari, Rektor Baru Universitas Airlangga

Dua kandidat rektor Unair Surabaya lainnya, Prof Koko Srimulyo mendapat 9 suara dan Prof Dwi Setyawan memperoleh 4 suara. Satu suara tercatat sebagai abstain. 

Sebagai akademisi dan peneliti, Madyan selama ini telah menerbitkan publikasi ilmiah baik skala nasional maupun internasional. Guru besar dari FEB itu telah berhasil menerbitkan 70 artikel dengan H-Index Scopus 3. 

Putra terbaik Universitas Airlangga kelahiran Martapura tahun 1971 tersebut telah meraih gelar sarjana hingga magister di FEB Universitas Airlangga, Surabaya. Kemudian, gelar magister dilanjutkan ke University of Wollongong dan meraih doktor dari Universitas Brawijaya, lulus tahun 2013.

TANTANGAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: