Menangis Bukan Tanda Lemah, Pria Juga Berhak Mengekspresikan Emosi

Menangis bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk kejujuran terhadap perasaan. --Getty Images
Anak-anak, khususnya laki-laki, perlu diajarkan bahwa menangis adalah hal yang normal. Orang tua dapat membantu anak mengenali, menamai, dan mengekspresikan emosi mereka tanpa rasa malu.
BACA JUGA:Hangry, Rasa Lapar yang Membuat Emosi Mudah Tersulut
Validasi emosi sejak dini meningkatkan kecerdasan emosional, kepercayaan diri, dan membangun hubungan sosial yang sehat.
2. Mengubah Stereotip Gender di Masyarakat
Perubahan budaya membutuhkan usaha bersama. Setiap individu dapat berkontribusi dengan:
- Mempertanyakan stereotip gender yang merugikan.
- Menjadi teladan dalam mengekspresikan emosi secara terbuka.
- Mendukung kesetaraan.
BACA JUGA:Guilt Tripping, Manipulasi Emosional yang Sering Tak Disadari
Menangis bukan tanda bahwa laki-laki merupakan individu yang lemah. Stigma yang membatasi ekspresi emosional pria telah terbukti berdampak buruk bagi kesejahteraan individu dan masyarakat.
Kini, saatnya kita membangun dunia yang memungkinkan setiap orang, termasuk pria, merasa aman untuk menunjukkan emosi mereka. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber