Ijazah dan Dinamika Perpolitikan di Indonesia

ILUSTRASI Ijazah dan Dinamika Perpolitikan di Indonesia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
NASIB selembar kertas seperti pergantian musim di Indonesia, musim hujan dan kemarau. Saat ini selembar kertas seperti musim hujan mengalir terus diperbincangkan dan diberitakan di berbagai media sampai di warung-warung desa.
Sebelumnya, selembar kertas seperti musim kemarau, kering dari perbincangan dan pemberitaan.
Seiring dengan dinamika perpolitikan, selembar kertas menjadi isu yang tiada henti. Selembar kertas apakah itu?
BACA JUGA:Penyelidikan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Dijadwalkan Diperiksa Senin Besok
BACA JUGA:TPUA Tidak Puas Dengan Hasil Pemeriksaan Ijazah Jokowi, Bertekad Akan Teruskan Tuntutan
Ia bukan selembar kertas sembarangan seperti kertas yang umumnya dijumpai di toko buku atau tempat fotokopi, melainkan selembar kertas yang sangat kompleks identitasnya.
Selembar kertas itu lebih mahal daripada harga emas batangan atau berlian yang biasa dipakai oleh putri kerajaan.
Selembar kertas yang memiliki makna dan arti penting bagi seseorang yang namanya tercantum di dalamnya.
SELEMBAR KERTAS YANG ISTIMEWA
Selembar kertas yang sedang menjadi pemberitaan beberapa tahun terakhir mengalami pasang-surut seperti air laut.
BACA JUGA:Bahlil Minta Publik Hentikan Isu Ijazah Jokowi: Sudah Terbukti Asli
BACA JUGA:Barang Bukti Hanya di Layar, Dokter Tifa Kritik Cara Bareskrim Tampilkan Ijazah Jokowi
Dalam konstruksi sosial, selembar kertas tidak berada di ruang hampa, tetapi berada dalam situasi dan peristiwa yang sangat kompleks, mulai peristiwa politik sampai ke meja hukum, mengikuti dinamika perpolitikan di Indonesia.
Mengapa selembar kertas begitu istimewa dan menarik diperbincangkan? Sebab, di dalamnya bukan hanya nama sarjana, dekan, dan rektor yang tercantum, melainkan juga selembar kertas menjadi bagian dari peristiwa yang mengantarkan seseorang menuju takhta tertinggi di negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: