Panoptikon Digital Bernama AI

Panoptikon Digital Bernama AI

AI hadir sebagai pengawas tak kasatmata yang mempengaruhi cara kita berpikir, berinteraksi, dan membuat keputusan setiap hari.--Getty Images

Algoritma mendikte video mana yang harus ditonton sesuai dengan preferensi masing-masing pengguna, berita mana yang harus dibaca, iklan seperti apa yang muncul, bahkan bagaimana seseorang harus tampil agar tetap sesuai tren.

BACA JUGA: Menyongsong Agentic AI: Peluang dan Tanggung Jawab di Era Baru Kecerdasan Buatan

Bila berbeda, bisa dianggap tidak relevan. Dan seperti yang dikatakan Foucault, disiplin bekerja bukan dengan melarang keras, tapi dengan menormalkan. Siapa yang menetapkan normalitas hari ini? Jawabannya seringkali adalah: algoritma yang dilatih oleh data yang dikumpulkan dari kita semua.

Yang membuat ini lebih mengerikan dan berbahaya adalah ketidaktahuan terhadap sistem AI ini. Kita, barangkali, banyak tidak tahu bagaimana AI membuat keputusan, kita tidak tahu data mana yang digunakan, dan kita tidak tahu siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan.

Diperlukan sikap kritis dan kesadaran penuh terhadap segala aktivitas di dunia digital. Kita tidak boleh abai menggunakan akal dan terjebak dalam berbagai tawaran kemudahan AI. AI adalah alat bantu, bisa bermanfaat dan berbahaya. (*) 


Sendy Krisna Puspitasari

*) Mahasiswa Magister Kajian Sastra dan Budaya Universitas Airlangga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: