Tahun Baru Islam 1447 H, Menag: Hijrah Bukan Sekadar Pindah Tempat, tapi Pindah Arah Hidup

Tahun Baru Islam 1447 H, Menag: Hijrah Bukan Sekadar Pindah Tempat, tapi Pindah Arah Hidup

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan keterangan pers sebelum keberangkatan Amirulhaj ke Tanah Suci, Jakarta, Kamis, 29 Mei 2025.-Mohamad Nur Khotib/Media Center Haji 2025-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Umat Islam akan memperingati Tahun Baru 1447 Hijriah yang bertepatan dengan 27 Juni 2025.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan Selamat Tahun Baru 1447 Hijriah kepada seluruh umat Islam.

BACA JUGA:Nota Diplomatik Arab Saudi Kritik Penyelenggaraan Haji, Kemenag Sebut Sudah Diselesaikan

Tahun baru hijriah diambil dari momentum hijrah Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah lebih dari 14 abad lalu.

Peristiwa itu membawa makna mendalam bagi perjalanan dakwah Nabi Muhammad Saw. Islam kemudian tersebar ke berbagai penjuru dunia.

BACA JUGA:MUI Apresiasi Kemenag dalam Kesuksesan Penyelanggaraan Haji 2025

Nasaruddin berharap hijrah bisa menjadi momentum tidak semata berpindah tempat dan waktu, tapi juga arah dan tujuan hidup yang lebih baik dan berkualitas.

Sebagaimana pesan Surah At-Taubah ayat 20: Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka lebih agung derajatnya di hadapan Allah. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.

BACA JUGA:Kemenag Bantah Jamaah Nafar Tsani Tak Dapat Layanan: Tetap Normal Sampai 13 Zulhijah

Menurutnya, hijrah dalam ayat ini bukan sekadar berpindah tempat, tapi berpindah arah. Dari gelap ke terang. Dari stagnan ke tumbuh. Dari biasa-biasa saja ke luar biasa dalam nilai dan kontribusi.

“Hari ini, mari kita tanyakan pada diri kita masing-masing. Sudah sejauh mana kita berhijrah dari rutinitas yang kering makna menuju amal yang bernilai? Sudahkah kita membawa Islam tidak hanya di kartu identitas, tapi juga dalam kejujuran, dalam kasih sayang, dalam tindakan sehari-hari?,” lanjut Menag di Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025.

BACA JUGA:Menag Jamin Seluruh Jamaah Haji Telah Wukuf di Arafah: Yang Sakit Sudah Dibadalkan

Tahun Baru Islam tidak datang dengan kemeriahan pesta. Ia hadir dalam sunyi, dalam zikir, dan dalam refleksi yang hening.

Menurut Menag, di situlah kekuatannya. Sebab, perubahan besar sering dimulai dari perenungan yang paling dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: