DJKI Apresiasi Pemprov DK Jakarta Perkuat Pelindungan Budaya Betawi Lewat Pencatatan KIK

Pelindungan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) terhadap suatu budaya-Kementerian Hukum Republik Indonesia-
HARIAN DISWAY - Kementerian Hukum (Kemenkum) mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Daerah Khusus (DK) Jakarta terus memperkuat pelindungan terhadap budaya lokal melalui pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).
Langkah ini dinilai penting dalam menjaga identitas budaya, khususnya Betawi, sebagai bagian dari jati diri Jakarta sebagai kota global.
Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Razilu menyampaikan apresiasinya terhadap upaya DK Jakarta mencatatkan berbagai budaya lokal sebagai KIK.
BACA JUGA:Aston Kartika Grogol Hadirkan Nuansa Betawi untuk Sambut HUT Jakarta
Menurutnya, pelindungan terhadap KIK bukan hanya aspek administratif, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap keragaman budaya dan penguatan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
“KIK adalah warisan leluhur dan bagian dari identitas bangsa. Pelindungannya penting agar budaya tetap lestari dan bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Razilu dalam pernyataannya pada 26 Juni 2025.
Sejalan dengan itu, Wakil Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Bidang Penelitian dan Pengembangan, Yahya Andi Saputra, mengungkapkan bahwa program pencatatan KIK sangat membantu pelestarian budaya Betawi.
BACA JUGA:Batik Betawi untuk Motif Kue dan Kopi
Ia menyebut hampir seluruh aspek budaya Betawi, seperti kuliner, rumah adat, permainan rakyat, dan kesenian, masuk dalam kategori KIK.
Hingga tahun 2025, DK Jakarta tercatat memiliki 84 KIK yang terdiri dari 21 ekspresi budaya tradisional, 16 pengetahuan tradisional, 3 potensi indikasi geografis, dan 44 indikasi asal.
Jumlah ini menempatkan Jakarta dalam jajaran 17 besar daerah dengan pencatatan KIK terbanyak. Sementara itu, posisi teratas ditempati oleh Provinsi Sulawesi Tenggara dengan 582 KIK.
BACA JUGA:Bantu Jaga Keamanan Kampanye Akbar, Jawara Betawi Pitung Barat Jadi Saksi Pengorbanan Relawan AMIN
Yahya menambahkan, LKB terus berupaya mengembangkan budaya Betawi dengan menggabungkan unsur tradisional dan modern.
Hal ini dilakukan melalui berbagai event budaya seperti pertunjukan seni, pengenalan makanan khas, dan permainan rakyat, dengan melibatkan generasi muda secara aktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: