Kisah Bung Karno ke Uzbekistan dalam Pentas Seni Bertajuk Imam Al-Bukhari dan Soekarno

Kisah Bung Karno ke Uzbekistan dalam Pentas Seni Bertajuk Imam Al-Bukhari dan Soekarno

Kisah Bung Karno ke Uzbekistan dalam Pentas Seni bertajuk Imam Al-Bukhari dan Soekarno. - Fendi Siregar - Bumi Purnati Indonesia

HARIAN DISWAY - Bumi Pernati Indonesia menggelar pentas seni bertajuk Imam Al-Bukhari dan Soekarno di Balai Budaya Surabaya pada 27 Juni 2025. Dengan adanya pentas seni tersebut, harapannya masyarakat bisa menyaksikan kembali sejarah dari perjalanan Bung Karno ke luar negeri. 

Pentas seni Imam Al-Bukhari dan Soekarno tersebut adalah bentuk kerja sama Indonesia dan Uzbekistan di bidang seni. Sebab, Bumi Pernati Indonesia merupakan produsen seni yang menjalin hubungan kerja dengan Yayasan Taut Seni dan Yayasan Bali Purnati. 

Kali ini, Bumi Pernati Indonesia bekerja sama dengan The Drama Theater of Kattakurgan yang merupakan kelompok teater tertua di Uzbekistan. Kattakurgan sebenarnya tak hanya pernah bekerja sama dengan Indonesia. 

Kelompok teater yang berdiri sejak 1919 ini telah menandatangani kesepakatan dengan kelompok teater dan seni dari 25 negara di dunia. Beberapa di antaranya adalah Rusia, Belarusia, Slovenia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, Azerbaijan, Georgia, Turki, Malaysia, India, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat.

BACA JUGA: Kolaborasi Bumi Purnati Indonesia dengan Kattakurgan Uzbekistan dalam Pentas Seni Soekarno

BACA JUGA: Jejak Soekarno yang Dikenang Oleh Untag Surabaya dari Rumah Cokro ke Wisma Yaso

Pentas seni oleh Bumi Pernati Indonesia ini juga meramaikan momen Bulan Bung Karno yang berlangsung pada Juni 2025. Untuk menyelenggarakannya, DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjalin kerja sama dengan Yayasan Taut Seni yang berada di bawah naungan Bumi Pernati Indonesia.


Kisah Bung Karno ke Uzbekistan dalam pentas seni bertajuk Imam Al-Bukhari dan Soekarno. - Fendi Siregar - Bumi Purnati Indonesia

Dalam pentas seni tersebut, akan ada reka adegan cerita Bung Karno saat berkunjung ke Uzbekistan pada 1956. Sebelum berkunjung ke Uzbekistan, Soekarno meminta kepada Presiden Uni Soviet Nikita Khrushchev untuk menelusuri makam Imam Al-Bukhari. 

Imam Al-Bukhari adalah tokoh ahli hadis yang sangat dihormati oleh orang Islam. Meski mayoritas penduduknya beragama Islam, permintaan itu tentunya tidak mudah untuk dilaksanakan bagi negara bagian Uni Soviet yang merupakan negara komunis. 

Selain itu, konflik Blok Barat dan Blok Timur saat itu tengah memanas. Namun, permintaan Soekarno itu malah berujung menjadi kerja sama antar dua negara. Yaitu, Indonesia dan Uzbekistan. 

BACA JUGA: Rumah Kelahiran Bung Karno dan Perjuangan Meluruskan Sejarah: Soekarno Arek Suroboyo!

BACA JUGA: Haul Bung Karno ke-55 Dibuka Dengan Tembang-Tembang Campursari

Mengutip dari buku Seni Diplomasi Indonesia, makam berhasil ditemukan dalam waktu tiga hari saja. Saat pertama kali ditemukan, kondisi makam Imam Al-Bukhari terlihat tidak terurus. Sehingga, Bung Karno meminta pemerintah Uni Soviet untuk segera memperbaikinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bumi pernati indonesia