Deal, AS-Tiongkok Capai Kesepakatan Dagang

PERTEMUAN misi dagang antafa Amerika Serikat dan Tiongkok. (Dari kiri) Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng, Menteri Perdagangan Tiongkok Wa-HANDOUT/Departemen Keuangan AS/AFP-
Pekerja menuang besi cair saat pengecoran peralatan pertambangan di sebuah pabrik alat pertambangan untuk ekspor, di Wuyi, di provinsi Zhejiang, Tiongkok Timur pada 3 Mei 2025. -AFP/China OUT-
Pendekatan semacam itu mencerminkan gaya negosiasi Trump yang personal. Namun, muncul pula pertanyaan seputar keberlanjutan dan konsistensi kesepakatan jangka panjang yang dicapai tanpa transparansi penuh.
Secara paralel, saham di pasar Eropa dan Asia tercatat menguat setelah pengumuman ini. Investor tampak menyambut baik tanda-tanda meredanya ketegangan dagang yang sempat mengganggu rantai pasok global sejak 2018.
Namun, meskipun kesepakatan telah dicapai, dampak dari perang dagang sebelumnya masih terasa. Pelabuhan-pelabuhan di AS, misalnya, masih mengalami penurunan volume perdagangan dan perlambatan pemulihan ekonomi lokal. Terutama di kawasan yang bergantung pada ekspor dan impor dari Tiongkok.
Tak hanya fokus pada hubungan dengan AS, Tiongkok juga memperluas diplomasi perdagangannya ke Eropa. Beijing mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri Wang Yi akan mengunjungi Eropa pekan depan untuk bertemu dengan mitra-mitranya dari Uni Eropa, Jerman, dan Prancis.
BACA JUGA:Pengadilan Banding AS Izinkan Trump Tetap Berlakukan Tarif Impor Sementara Proses Hukum Berlanjut
BACA JUGA:Trump Ancam Tarif 25 Persen untuk Semua Smartphone yang Diproduksi di Luar AS
Wang dijadwalkan melakukan dialog strategis tingkat tinggi dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas di markas besar Uni Eropa di Brussels. Ia juga akan berdiskusi mengenai isu diplomasi dan keamanan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul serta Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot.
Di Brussels, Wang Yi dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Belgia Bart De Wever serta Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Maxime Prévot.
Langkah diplomatik itu memperlihatkan bagaimana Tiongkok mencoba menyeimbangkan kekuatan globalnya. Ia menjalin hubungan erat dengan Eropa sembari menjaga kestabilan relasi dengan Washington.
Model platform ekstensi mobil listrik Chery saat Pameran Industri Otomotif Internasional Shanghai ke-21 di Pusat Konvensi dan Pameran Nasional di Shanghai pada tanggal 25 April 2025. -WANG Zhao/AFP-
Artinya, kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok tersebut menandai kemajuan penting setelah tahun-tahun penuh ketegangan. Namun, rincian yang bisa dipublikasi masih minim. Sektor strategis masih rentan. Sehingga, banyak analis memandang kesepakatan itu sebagai pereda sementara. bukan solusi permanen.
Satu hal yang pasti, baik Washington maupun Beijing sama-sama tengah mengatur kembali strategi jangka panjang mereka dalam menghadapi lanskap ekonomi global yang kian kompleks. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: