5 Masalah Kesehatan yang Sering Terjadi saat Mendaki Gunung dan Cara Mengatasinya

5 Masalah Kesehatan yang Sering Terjadi saat Mendaki Gunung dan Cara Mengatasinya

Mayoritas kasus melibatkan hipotermia, dehidrasi, dan cedera otot. -tangkapan layar-YouTube

BACA JUGA: Jadi Pengurus Baru FPTI, Rocky Gerung: Saya Sudah 50 Tahun Mendaki Gunung

Gejala: Rasa nyeri mendadak saat berjalan, bengkak, kesulitan menekuk atau meluruskan sendi, dan dalam beberapa kasus terdengar bunyi “krek”. Kram juga sering terjadi karena akumulasi kelelahan otot dan kurangnya pemanasan.

Pencegahan dan Solusi: Lakukan pemanasan sebelum mendaki dan peregangan saat istirahat. Gunakan sepatu gunung yang sesuai ukuran, dengan sol anti-selip. Bawa trekking pole untuk mengurangi beban lutut saat naik dan turun. Atur langkah stabil, jangan terburu-buru. Jika cedera terjadi, istirahat total, kompres dingin, dan balut sendi yang bermasalah.

5. Masalah Pencernaan: Makanan Sembarangan, Risiko Nyata

Diare dan gangguan perut lainnya sering muncul akibat air minum yang tidak higienis atau makanan setengah matang. Saat berada jauh dari fasilitas medis, gangguan pencernaan bisa mengganggu ritme perjalanan dan memicu dehidrasi berat.

BACA JUGA: Rekomendasi One Day Escape dari Surabaya: Mendaki Gunung Pundak di Mojokerto, Cocok Buat Pemula

Gejala: Mual, muntah, sakit perut, buang air besar cair berkali-kali, dan tubuh terasa lemas. Jika tidak ditangani, bisa menimbulkan ketidakseimbangan elektrolit.

Pencegahan dan Solusi: Gunakan air matang atau rebus air dari sumber setempat sebelum dikonsumsi. Hindari menyimpan makanan terlalu lama tanpa pendingin. Bawa makanan instan, makanan kering, atau makanan siap saji dari rumah. Cuci tangan sebelum makan, gunakan peralatan makan pribadi. Siapkan oralit, obat antidiare, dan obat lambung dalam kotak P3K.

Puncak gunung memang memesona, tetapi tubuh adalah modal pertama untuk sampai ke sana. Mengenali ancaman kesehatan di alam terbuka sama pentingnya dengan mengenali jalur pendakian.

BACA JUGA: Jenazah Pendaki Asal Brasil yang Terjatuh di Gunung Rinjani Akan Dipulangkan Melalui Bali

Mempersiapkan diri dengan baik bukan hanya bentuk cinta pada alam, tetapi juga bentuk tanggung jawab pada diri sendiri. Karena dalam dunia pendakian, yang kuat bukan hanya yang cepat, tapi yang tahu kapan harus berhenti dan menjaga tubuh tetap waras. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: