Dialog Kebangsaan UHW Perbanas: Pendidikan Jadi Pondasi Ekonomi Inklusif dan Generasi Emas 2045

Dialog Kebangsaan bertajuk Membangun Ekonomi Inklusif dari Dunia Pendidikan, Menyiapkan Generasi Emas yang Berdaya Saing digelar di Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas, Sabtu, 5 Juli 2025.-Ghinan Salman-Harian Disway-
Usaha kecil sekalipun wajib memahami hal fundamental tersebut. “Laporan keuangan adalah alat baca kondisi usaha. Dari situ kita tahu apakah kita rugi, stok terlalu banyak, atau piutang tidak tertagih,” tambahnya.
Ia menyarankan para pemuda dan perempuan muda untuk tidak takut bekerja keras, bahkan mengambil lebih dari satu pekerjaan.
Tentu, selama itu dilakukan dengan semangat yang benar. “Jangan takut sibuk. Justru kita harus manfaatkan kesempatan hidup ini untuk hal-hal luar biasa. Itu anugerah dari Tuhan,” tuturnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Bank Swasta Nasional Jawa Timur Muljo Hardijana menambahkan, dialog kebangsaan seperti ini penting untuk membentuk generasi muda yang siap mengemban amanah masa depan bangsa. Ia menilai, mahasiswa harus menjadi ujung tombak perubahan.
BACA JUGA:Bisnis Lebaran: Dari Kue Kering Hingga Busana Muslim, Mana Paling Untung?
BACA JUGA:Prabowo Apresiasi Dukungan Rusia Sejak Awal Kemerdekaan dan Dorong Kerja Sama di Bidang Pendidikan
“Dialog ini harapannya bisa memberi bekal bagi generasi muda, terutama mahasiswa, agar mereka siap menjadikan Indonesia lebih sejahtera di masa depan,” kata Muljo.
Menurutnya, semangat Bhineka Tunggal Ikaselama ini hanya dianggap sebagai slogan. Padahal, kata dia, itu adalah modal besar bangsa. “Keberagaman itu aset. Bukan penghalang. Ini yang harus tertanam dalam jiwa anak muda,” ujarnya.
Ia juga membandingkan masa lalu dan sekarang. Di tahun 80-an hingga 90-an, Indonesia sempat unggul dibanding negara tetangga.
Namun kini, Singapura dan Tiongkok melonjak pesat. Salah satu akar masalahnya, lanjut Muljo, adalah hilangnya nilai penghargaan terhadap guru. Padahal, katanya, guru adalah arsitek jiwa manusia.
“Dulu, guru datang naik sepeda, kita ambilkan sepedanya, tasnya. Sekarang? Enggak ada lagi. Akibatnya, banyak guru kehilangan motivasi,” tuturnya.
Ia percaya, jika dunia pendidikan tidak diperbaiki, maka masa depan bangsa akan sulit diraih. Karena itu, mahasiswa harus tumbuh di lingkungan yang menghargai ilmu, etika, dan integritas.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi, UHW Perbanas pun punya misi untuk mencetak mahasiswa yang unggul, global, dan berintegritas.
Lulusannya didesain untuk tidak sekadar pintar ekonomi atau bisnis. Tapi mereka punya lifestyle kerja yang benar. Punya integritas kuat.
BACA JUGA:Seri Sang Putra Fajar (11): Merantau dan Berhemat demi Pendidikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: