Elon Musk Bentuk Partai Politik Baru di AS, Tantang Dominasi Partai Demokrat dan Republik

lon Musk terlihat dalam konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, pada 30 Mei 2025.- Allison Robbert / AFP-
“Kami akan pertimbangkan,” kata Trump kepada wartawan saat ditanya soal kemungkinan mendeportasi Musk, yang lahir di Afrika Selatan dan menjadi warga negara AS sejak 2002.
Kampanye Melalui Media Sosial
Musk juga melakukan jajak pendapat di media sosial X pada 4 Juli, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS. Ia bertanya kepada pengguna apakah mereka ingin keluar dari sistem dua partai. Hasilnya, lebih dari 1,2 juta orang mengikuti polling tersebut, dan dua kali lebih banyak memilih ingin sistem baru.
BACA JUGA:Tarif Impor Donald Trump Ancam Industri Game, ESA Minta Pembatalan
“Kalian ingin partai politik baru, dan kalian akan mendapatkannya!” tulis Musk.
Ia juga membagikan meme bergambar ular berkepala dua dengan tulisan: "Akhiri Partai Ganda (Uniparty)".
Targetkan Kursi-Kursi Strategis
Musk menyampaikan rencana politik jangka pendeknya dengan menargetkan beberapa kursi strategis di DPR dan Senat AS untuk mempengaruhi pengambilan keputusan di parlemen.
BACA JUGA:Donald Trump versus Xi Jin Ping Babak Kedua: El Clasico yang Berdampak ke Perekonomian Global
“Salah satu cara untuk mengeksekusinya adalah dengan fokus pada 2-3 kursi Senat dan 8-10 distrik DPR,” ujarnya.
Sebagai informasi, seluruh 435 kursi DPR AS diperebutkan setiap dua tahun, sementara sekitar sepertiga dari 100 kursi Senat dipilih dalam periode yang sama.
Meski demikian, beberapa pengamat menilai kemunculan partai baru bisa memecah suara pemilih, seperti yang terjadi pada pemilu 1992 ketika Ross Perot mencalonkan diri secara independen dan menyebabkan kekalahan George H.W. Bush oleh Bill Clinton.
BACA JUGA:Kemlu RI Bantah Rencana Donald Trump Soal Relokasi Warga Gaza ke Indonesia
“Kamu sedang menarik gerakan seperti Ross Perot, dan aku tidak suka itu,” komentar salah satu pengguna X kepada Musk. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp