Hasil Autopsi Juliana Marins di Brasil, Meninggal 10-15 Menit Setelah Benturan, Tak Beda dengan Autopsi di Indonesia

Juliana Marins semasa hidup.-Tangkapan Layar-
Mereka menduga bahwa Juliana dibiarkan tanpa pertolongan segera setelah jatuh.
Juliana terjatuh dari tebing pada 21 Juni 2025, saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani. Dia masih terlihat hidup setelah terjatuh, namun bantuan baru tiba hampir 90 jam kemudian.
Jenazahnya baru bisa dievakuasi dari lokasi kejadian pada tanggal 25 Juni 2025, dengan bantuan para relawan dan tim penyelamat lokal.
BACA JUGA:Kronologi Tim SAR Berhasil Evakuasi Juliana Marins, WN Brazil yang Jatuh di Gunung Rinjani
Sebagai bentuk penghormatan, Pemerintah Kota Niteroi di wilayah Metropolitan Rio de Janeiro meresmikan plakat atas nama Juliana di kawasan Camboinhas.
Nama Juliana Marins juga disematkan pada salah satu titik pandang (mirador) serta Pantai do Sossego.
Sementara itu, hasil autopsi yang dilakukan di Bali oleh Dr. Ida Bagus Putu Alit pada 27 Juni lalu menyimpulkan bahwa kematian Juliana disebabkan benturan keras, bukan hipotermia.
Luka paling fatal ditemukan di bagian dada, dan ia diperkirakan meninggal sekitar 20 menit setelah jatuh. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Antropologi, Universitas Airlangga|
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: