Kenapa Film Romcom Selalu Jadi Comfort Movie?

Kenapa Film Romcom Selalu Jadi Comfort Movie?

Kenapa Film Romcom Selalu Jadi Comfort Movie?--unsplash.com

HARIAN DISWAY - Pernahkah anda menyadari bahwa saat merasa lelah, sedih, atau sekedar ingin beristirahat dari rutinitas, Anda cenderung memilih untuk menonton film romcom (romantic comedy)?

Film seperti To All the Boys I’ve Loved Before, Clueless, Wild Child, hingga Mean Girls sering menjadi pilihan untuk ditonton berulang-ulang.

Padahal, Anda mungkin sudah hafal alurnya. Anda tahu siapa yang akan jatuh cinta, konflik apa yang muncul, dan bagaimana akhirnya mereka tetap bersama. Namun anehnya, film itu tetap terasa menyenangkan. Kenapa bisa begitu?

BACA JUGA:4 Film Romcom Unik yang Wajib Ditonton untuk Pecinta Genre Cinta Komedi

Karena Kita Ingin Merasa Aman


Karena Kita Ingin Merasa Aman--unsplash.com

Salah satu alasan utama film romcom begitu disukai sebagai comfort movie adalah karena alurnya yang mudah ditebak. Dalam kehidupan nyata yang penuh ketidakpastian, romcom memberikan rasa aman.

Anda tahu bahwa meskipun ada konflik di tengah cerita, akhirnya akan ada resolusi yang bahagia.

Cerita seperti ini memberikan rasa kendali. Anda tahu apa yang akan terjadi, dan itu menenangkan. Ini berbeda dengan film thriller atau drama berat yang sering kali menguras emosi atau membuat tegang.

Romcom justru memberikan ruang untuk bersantai dan tersenyum, tanpa beban.

BACA JUGA: 9 Drakor Baru Tayang Juni 2025: dari Squid Game 3 hingga Romcom Gemes, Wajib Masuk Watchlist!

Visual Cerah dan Suasana Hangat


Visual Cerah dan Suasana Hangat--unsplash.com

Romcom juga sering dikemas dengan visual yang menyenangkan. Warna-warna pastel, pencahayaan hangat, suasana perkotaan yang romantis, hingga rumah-rumah kecil yang nyaman.

Semuanya dirancang untuk menciptakan rasa kehangatan.

Karakter-karakter dalam film romcom pun biasanya menyenangkan. Ada tokoh utama yang mungkin canggung tapi manis, sahabat kocak yang setia, atau keluarga yang penuh kehangatan.

Semua unsur ini bersatu menciptakan atmosfer yang "hangat" secara emosional. Seperti selimut hangat di hari hujan.

BACA JUGA:Drakor to Watch selama September: Manjakan Penggemar Komedi Romantis

Nostalgia dan Fantasi Ringan


Nostalgia dan Fantasi Ringan--unsplash.com

Banyak film romcom mengandung unsur nostalgia. Mungkin ceritanya mengingatkan Anda pada masa kuliah, masa SMA, atau masa ketika semuanya terasa lebih sederhana.

Adegan-adegan seperti bertemu di kafe kecil, surat cinta yang tertinggal, atau momen canggung di lift bisa terasa begitu familiar dan menenangkan.

Selain nostalgia, romcom juga memberikan ruang fantasi yang ringan. Tidak seperti film fantasi berat atau aksi heroik, romcom menyajikan “keajaiban kecil” yang masih bisa dibayangkan terjadi dalam kehidupan nyata.

Misalnya, jatuh cinta pada tetangga, atau bertemu jodoh di toko buku.

BACA JUGA:Suka Serendipity's Embrace? Ini Rekomendasi 5 Drakor Kim So Hyun yang Bergenre Komedi Romantis

Kenyamanan Emosional yang Terjaga


Kenyamanan Emosional yang Terjaga--unsplash.com

Menonton romcom adalah bentuk emotional coping yang sehat. Ketika Anda merasa cemas, stres, atau tidak ingin berpikir terlalu keras, film romcom hadir sebagai pelarian yang aman.

Anda bisa menikmati cerita cinta tanpa konflik yang berat, tanpa harus menyusun teori, dan tanpa takut tersakiti oleh alur cerita yang gelap.

Tidak sedikit orang yang memiliki daftar film romcom favorit untuk ditonton ulang di waktu-waktu tertentu. Ini seperti ritual kecil untuk menjaga kestabilan emosi.

Karena di balik senyum dan tawa yang diberikan romcom, tersimpan fungsi penting. Memberi ruang bagi Anda untuk bernapas, merasa aman, dan merasa “ditemani”.

BACA JUGA:5 Anime Komedi Romantis Recommended

Romcom Adalah Bentuk Self-Compassion


Romcom Adalah Bentuk Self-Compassion--unsplash.com

Akhirnya, memilih menonton romcom bukan sekadar soal selera, tapi juga bentuk self-compassion. Anda sedang memberi waktu untuk diri sendiri.

Anda sedang berkata, “Saya butuh sesuatu yang ringan dan menyenangkan saat ini.” Dan itu bukan hal yang salah. Justru sangat manusiawi. Di tengah tekanan hidup, romcom menjadi ruang netral yang hangat.

BACA JUGA:6 Romcom Hugh Grant yang Bikin Jatuh Cinta Lagi dan Lagi

Tidak menghakimi, tidak memaksa, hanya hadir dan menghibur. (*)

*) Mahasiswa Magang Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: