Permendikdasmen 13 Tahun 2025: Inovasi Kurikulum dengan Fokus Deep Learning dan Koding serta Kecerdasan Artifisial untuk Generasi Emas 2045

Permendikdasmen 13 Tahun 2025: Inovasi Kurikulum dengan Fokus Deep Learning dan Koding serta Kecerdasan Artifisial untuk Generasi Emas 2045

Permendikdasemn Nomor 13 Tahun 2025 tentang pembaruan pendekatan belajar Deep Leraning dan penambahan pembelajaran Koding dan AI Tp. 2025/2026--akun instagram official litbangdikbud

HARIAN DISWAY – Kemendikdasmen perbarui peraturan tentang kurikulum yang diterapkan pada PAUD, Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah.

Pembaruan ini tertulis secara resmi pada permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 sebagai perubahan atas Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah.

Perbaruan kebijakan ini berfokus pada penciptaan pembelajaran yang mendalam (deep learning). Pendekatan ini mendorong peserta didik untuk belajar secara sadar dan penuh perhatian, menikmati proses pembelajaran dengan antusias dan semangat serta menemukan makna dan relevansi dari apa yang dipelajari terhadap kehidupan mereka.

Dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 menyebutkan pembelajaran secara mendalam (deep learning) terdiri atas empat komponen yaitu, Dimensi Profil lulusan, Prinsip pembelajaran, Pengalaman belajar dan Kerangka pembelajaran.

BACA JUGA:Menag Minta Ekoteologi dan Pelestarian Alam Masuk Kurikulum Pendidikan Agama

Dengan pendekatan tersebut ditetapkan struktur kurikulum di setiap jenjang. Dari PAUD hingga SMA/SMK yang lebih inklusif dan fleksibel. Dalam struktur kurikulumnya, terdapat penambahan komponen kokurikuler dan ekstrakurikuler guna menanamkan nilai-nilai karakter dan kecakapan hidup yang lebih kuat. 

Pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, kurikulum yang dirancang berbasis bermain bermakna, untuk mengembangkan karakter dan kompetensi anak melalui elemen nilai agama dan budi pekerti, jati diri, serta dasar literasi, seperti matematika, sains, teknologi, rekayasa dan seni.

Sistem pembelajaran yang dirancang menekankan pada pengalaman nyata dari lingkungan sekitar. Kemudian Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat didukung dengan tekologi dan bentuk lain semacamnya.

Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah terdapat kokurikuler yang dikembangkan dalam bentuk pembelajaran kolaboratif lintas disiplin dan kebiasaan karakter positif. Dan perubahan yang paling disorot pada jenjang Pendidikan ini adalah penambahan mata Pelajaran pilihan berupa Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI)

BACA JUGA:Rumah Pendidikan Gantikan Platform Merdeka Mengajar, Kemendikdasmen Ingin Ringankan Beban Guru

Penambahan mata Pelajaran tersebut akan dilakukan secara bertahap yang disesuaikan dengan kesiapan setiap Lembaga Pendidikan penyelenggaranya. Hal ini menunjukkan Langkah Pendidikan Indonesia dalam menyiapkan Generasi Emas 2045 yang siap menghadapi revolusi Industri 4.0 dan era kecerdasan digital.

Sesuai dengan Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 Pasal 32-32A yang berbunyi “Implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap/serentak mulai tahun ajaran 2025-2026; Pelajaran pilihan koding & kecerdasan artifisial dimulai bertahap pada jenjang dasar dan menengah”

Dalam pengaplikasiannya, kurikulum yang ditetapkan dapat diimplementasikan secara bertahap maupun serentak mulai tahun ajaran 2025-2026. PAUD dan pendidikan kesetaraan dapat menerapkan serentak atau bertahap. Kemudian Sekolah Dasar dan Menengah pertama memulai dari kelas I. IV dan VII dan Sekolah Menengah Atas dimulai dari kelas X.

Pendekatan ini memberikan fleksibilitas kepada satuan pendiikan untuk menyesuaikan kesiapan sumber daya dan fasilitasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: