Pau Ma Lu di ARTJOG 2025 Membaca Keheningan Lewat Lukisan

Pau Ma Lu di ARTJOG 2025 Membaca Keheningan Lewat Lukisan

Lukisan-lukisan Pau Ma Lu yang mengbambarkan keheningan. --ARTJOG

HARIAN DISWAY - Suasana hening ternyata bisa begitu lantang. Itulah yang tampak dalam lukisan-lukisan Pau Ma Lu, seniman muda kelahiran Ehingen, Jerman, 1999, yang kini menetap dan berkarya di Yogyakarta.

Melalui karya-karyanya yang dipamerkan di ARTJOG 2025, Pau mengajak kita menyelami jeda. Merasakan keintiman dan merenungi arti kehadiran seseorang.

Lukisan-lukisan Pau menampilkan sepasang tokoh muda, laki-laki dan perempuan, dalam posisi yang dekat secara fisik tapi tidak selalu secara emosional.

Ada kebisuan yang kentara, jarak yang terasa meskipun tubuh mereka saling berdekatan. Keduanya seolah berbagi ruang namun tidak berbagi dunia batin. Pau menggambarkan ini tanpa drama, tanpa ekspresi berlebihan, hanya melalui bahasa tubuh yang sederhana dan gestur yang jujur.

BACA JUGA:Sal Priadi Merasa Tertampar saat Mengunjungi Pameran Seni ARTJOG 2025

BACA JUGA:Secret of Eden: Ketika Akar, Bunyi, dan Luka Alam Bersatu di ARTJOG 2025


Tranquil Company 1: in the Presence of Silence punya makna hening yang tersirat. --inprnt

Warna-warna dalam lukisan Pau tak kalah bicara. Dominasi coklat gelap dan biru pekat menjadi latar yang menciptakan lanskap emosional.

Ia tidak memaksakan keriuhan, justru menghadirkan rasa tenang yang dalam. Warna-warna itu seperti menyelimuti tokoh-tokohnya, seolah mereka sedang berada dalam ruang refleksi masing-masing.

Inspirasi Pau datang dari orang-orang di sekitarnya. Mereka digambarkan dalam pose yang sangat biasa: duduk, menyandar, atau menatap diam. Tidak ada kejadian besar, tidak ada kisah yang heboh. Justru dari kebiasaan harian yang nyaris membosankan itulah Pau menangkap makna kehadiran dan kebersamaan.

Gaya lukisannya yang lugas, dengan sapuan kuas tegas dan kontras warna yang kadang tajam, mengingatkan pada lukisan ekspresionis.

BACA JUGA:Tender Notes Aditya Novali: Uang Kertas Jadi Arsip Bergerak di ARTJOG 2025

BACA JUGA:Dian Suci Rahmawati, Menyuarakan Politik Tubuh dan Rumah Lewat Instalasi di ARTJOG 2025

Tapi berbeda dari ekspresionisme yang cenderung melebih-lebihkan bentuk, Pau memilih untuk setia pada kewajaran. Ia tidak mendistorsikan tubuh, tidak membumbui dengan simbol yang rumit. Yang ia sampaikan adalah perasaan, bukan tafsir.

Salah satu karya yang paling menyita perhatian adalah Tranquil Company I (2024), yang menampilkan dua tokoh belia duduk berdampingan namun saling berpaling. Tak ada kata, tak ada gestur besar.

Tapi justru dari situ muncul kekuatan: suasana yang tenang, namun emosional. Pau menyebut lukisan-lukisannya sebagai cermin dari "solidaritas yang tenang."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: