Pertempuran di Perbatasan Thailand-Kamboja Terus Berlangsung, Saling Tembak Artileri, Roket, dan Mortar

Kendaraan tempur Thailand mulai dikerahkan ke perbatasan menyusul meningkatnya ketegangan dengan Kamboja. --Reuters
HARIAN DISWAY – Dentuman artileri masih menggema di wilayah perbatasan Thailand dan Kamboja hingga Jumat, 25 Juli 2025.
Bentrokan bersenjata yang pecah sehari sebelumnya kini memasuki hari kedua, dengan intensitas yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Pertempuran berpusat di sektor barat laut perbatasan, terutama di sekitar Provinsi Oddar Meanchey (Kamboja) dan Surin (Thailand).
Kedua negara saling menembakkan artileri, roket, dan mortir sejak Kamis malam. Korban jiwa dilaporkan terus bertambah, meski hingga kini jumlah pastinya masih simpang siur.
Militer Thailand juga memulai pengerahan kendaraan lapis baja, termasuk tank tempur T-84 Oplot ke utara.
Konvoi bersenjata dilaporkan bergerak dari pangkalan militer menuju wilayah konflik, memperkuat pasukan yang sebelumnya telah ditempatkan di perbatasan. Langkah ini dianggap sebagai respon langsung atas eskalasi situasi di lapangan.
BACA JUGA:Jet Tempur Thailand Bom Wilayah Kamboja, 12 Tewas Termasuk Anak-Anak
BACA JUGA:Rekaman Telepon PM Thailand: Tokoh Kamboja dipanggil 'Paman', Jenderal Sendiri disebut 'Lawan'
Di sisi lain, Kamboja juga mengintensifkan posisinya dengan memindahkan sistem peluncur roket BM-21 Grad ke garis depan.
Sejumlah unit infanteri bermotor turut digeser, disebut sebagai bagian dari "strategi defensif" untuk menghadapi kemungkinan serangan lanjutan dari Thailand.
Thailand mengklaim telah melakukan serangan balasan ke titik-titik yang diyakini sebagai lokasi peluncuran roket dari pihak Kamboja.
Serangan tersebut dilaporkan bersifat presisi, dengan tujuan menetralisir ancaman lintas batas.
Belum jelas seberapa besar dampak dari serangan tersebut, namun sejumlah titik di dalam wilayah Kamboja dilaporkan mengalami kerusakan berat.
Pada fase awal bentrokan, jet tempur F-16 Thailand sempat dikerahkan untuk melancarkan serangan udara terhadap posisi militer Kamboja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: