First Impression: Going to You at a Speed of 493 km, Adegan Bulu Tangkis Malah Mengganggu
LOVE ALL PLAY, drama bulu tangkis terbaru yang dibintangi Park Ju-hyun dan Chae Jong-hyeop.-KBS2TV -KBS via Hancinema
Semua tokoh pada drama ini unik. Tidak ada yang biasa-biasa saja. Park Tae-joon dan Yook Jung-hwan adalah jenis cowok-cowok percaya diri yang tengil. Mereka tahu diri mereka hebat. Jadi enggak apa-apa kalau sombong gara-gara kelebihan masing-masing.
Di sisi lain, Park Tae-yang adalah gadis berkemauan keras. Tidak takut melakukan apa saja agar diterima oleh member tim Yunis. Bahkan ketika yang dia lakukan masuk kategori menjilat. Ini relatable sekali. Kadang kita terpaksa melakukan hal yang tidak sesuai dengan hati nurani. Hanya sekadar agar bisa survive.
Secara personal, saya sangat menyukai akting Park Ju-hyun. Chae Jong-hyeop bukan favorit saya. Tapi ia dan Kim Moo-joon (pemeran Yook Jung-hwan) bermain cakep. Tengil dan congkaknya kentara sekali. Saya selalu teringat pada Kevin Sanjaya Sukamuljo, pemain ganda putra andalan kita, setiap kali melihatnya. Meski terkesan songong, Jung-hwan aslinya baik.
Kalau ada hal yang mengganggu dari Love All Play, itu justru adegan-adegan bulu tangkisnya. Entah kenapa, gerakan mereka sangat tidak natural. Sepertinya para aktor tidak benar-benar bisa bermain bulu tangkis. Bahkan, jika dibandingkan Racket Boys, Tang Jun-sang dkk bermain lebih bagus daripada Park Ju-hyun maupun Chae Jong-hyeop.
Sebagai BL (badminton lovers), sudah ratusan kali saya menonton pertandingan bulu tangkis. Gestur para pemain (mulai dari anggota pelatnas pratama sampai juara All England) nancep di kepala. Pemain badminton punya gerakan yang khas. Mulai dari pukulan, footwork, bahkan selebrasi. Di Racket Boys, semua itu terlihat natural. Tapi tidak di Love All Play.
Dalam wawancara dengan Harper’s Bazaar, Chae Jong-hyeop mengakui bahwa berlatih bulu tangkis sangat berat. Ia sampai menderita cedera minor. ’’Kamu harus menggunakan otot yang tidak umum digunakan. Dan dalam satu pertandingan, kamu harus mengulang posisi yang sama berkali-kali sampai mahir,’’ ungkapnya.
Sepertinya tim produksi menyadari bahwa para aktornya tidak bisa bermain begitu bagus. Alhasil, mereka lebih banyak menggunakan shot jarak dekat. Untuk menangkap ekspresi sang aktor. Mereka menghindari wide shot, yang memungkinkan gerakan kaku Park Ji-hyun dan Chae Jong-hyeop terekam kamera.
Semoga, seiring berjalannya syuting, skill mereka bermain bulu tangkis juga meningkat. (Retna Christa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: