Profil Fortuna Sittard, Klub Baru Justin Hubner yang Sedang Bangkit di Eredivisie

Profil Fortuna Sittard, Klub Baru Justin Hubner yang Sedang Bangkit di Eredivisie

Profil Fortuna Sittard, klub baru Justin Hubner di Eredivisie yang bangkit di tangan investor Turki. Foto: Hubner menunjukkan jersey Fortuna Sittard setelah diperkenalkan sebagai pemain baru klub, 29 Juli 2025. -Fortuna Sittard official-

Di liga, mereka tak kalah sukses. Meski belum pernah juara, setidaknya Fortuna selalu di papan atas. Pada 1956/1957, yang disebut-sebut sebagai era terbaik mereka, Fortuna '54 finis sebagai runner-up Eredivisie, hanya kalah oleh Ajax.


Profil Fortuna Sittard, klub baru Justin Hubner di Eredivisie yang bangkit di tangan investor Turki. Foto: Fortuna '54 ketika menjuarai Piala KNVB 1957.-Arsip Fortuna Sittard-

Sementara Fortuna '54 menikmati masa jaya, Sittardia justru lebih sering berjuang di papan bawah. Bahkan mereka beberapa kali terdegradasi. Namun, kedua klub itu disatukan oleh nasib yang sama: kesulitan finansial.

Ya, kedua klub itu dilebur jadi satu karena sama-sama nyaris bangkrut. Penggabungan itu membentuk identitas baru bernama Fortuna Sittard, seperti yang kita kenal sekarang.

Perjalanan di Liga Belanda

Saat ini, Fortuna Sittard adalah langganan Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. Meski seringnya meramaikan di papan bawah. Maksimal papan tengah. Tidak pernah lagi berjaya seperti era Fortuna '54.

BACA JUGA:Teka-Teki Kepindahan Justin Hubner Terjawab: Tinggalkan Wolves, Gabung Cerezo Ozaka!

BACA JUGA:Bek Wolves Justin Hubner Resmi Dinaturalisasi: Duet Bek Eropa Bersama Elkan Baggot

Mereka bermain di Fortuna Sittard Stadion, yang berkapasitas 12.500 penonton. Perjalanannya cukup berliku. Pada era 1990-an, Fortuna Sittard dikenal sebagai penyuplai bakat muda.


Profil Fortuna Sittard, klub baru Justin Hubner di Eredivisie yang bangkit di tangan investor Turki. Foto: Mark van Bommel ketika bermain untuk Fortuna Sittard pada awal 2000-an.-Arsip Fortuna Sittard-

Nama-nama besar seperti Kevin Hofland, Mark van Bommel, dan Fernando Ricksen adalah produk akademi Sittard. Yang kemudian kita kenal bersinar di klub-klub besar seperti PSV Eindhoven, Rangers, dan bahkan Timnas Belanda.

Mantan bintang Aston Villa Wilfred Bouma juga sempat berkembang di bawah asuhan manajer legendaris Bert van Marwijk, sebelum hijrah ke klub yang lebih besar.

Sayang, setelah kepergian Van Marwijk ke Feyenoord pada musim 1999–2000, Fortuna Sittard menghadapi masa sulit. Mereka terperosok ke dalam krisis finansial yang serius. Hingga terdegradasi ke Eerste Divisie, kasta kedua Liga Belanda, pada 2001/2002.

BACA JUGA:PSSI Segera Naturalisasi Pemain Muda Wolves, Justin Hubner

BACA JUGA:Naturalisasi Justin Hubner, Jay Idzes, dan Nathan Tjoe-A-On Sulit Rampung Sebelum Piala Asia

Bangkrut Lagi...

Periode 2002 hingga 2016 adalah masa-masa penuh tantangan bagi Fortuna Sittard. Mereka kembali nyaris bangkrut. Saking lamanya mereka terpuruk, sampai muncul kisah-kisah mengharukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber