Dari F1 ke MotoGP, Gunther Steiner Beli Tech3 Racing 20 Juta Euro

Gunther Steiner, mantan bos Tim Haas F1 yang mengakuisisi tim Tech3 Racing MotoGP--Twitter Grand Slam Racing @GrandSlamRacing
HARIAN DISWAY - Akuisisi tim Tech3 Racing oleh mantan bos Haas F1, Gunther Steiner, menandai babak baru dalam sejarah MotoGP.
Didukung dana investasi Apex yang melibatkan atlet top seperti Lando Norris, langkah ini terjadi di tengah transformasi besar dunia balap motor—dimana pengaruh Formula 1 dan investor global mulai merambah MotoGP.
Dengan dukungan penuh dari KTM hingga 2026 dan regulasi baru di depan mata, akuisisi ini bukan sekadar perubahan kepemilikan, tetapi simbol konvergensi dua dunia balap paling bergengsi di planet ini.
Sejak Didirikan pada tahun 1990 oleh mantan pembalap Herve Poncharal bersama dua insinyur, Guy Coulon dan Bernard Martignac, tim Tech3 Racing bermarkas di Bormes-les-Mimosas, Prancis.
Pada tahun yang sama, tim balap asal Prancis ini langsung berpartisipasi di kelas 250cc dalam ajang Grand Prix, menggunakan dua motor dari pabrikan Honda dan Suzuki.
Pada tahun 1999, Tech3 memutuskan untuk beralih ke Yamaha—keputusan yang terbukti tepat karena pada musim berikutnya, dua pembalap mereka, Olivier Jacque dan Shinya Nakano, berhasil finis di posisi pertama dan kedua di kelas 250cc.
BACA JUGA:MotoGP 2026 Panas: Gunther Steiner dan Tech3 Racing Siapkan Revolusi Besar
BACA JUGA:CEO Baru KTM Hadir di GP Ceko 2025, Pastikan Komitmen di MotoGP 2026
Kesuksesan tersebut membawa Tech3 naik ke kelas utama MotoGP pada tahun 2001, setelah meraih gelar juara dunia bersama Olivier Jacque.
Saat ini, tim Tech3 telah berevolusi menjadi bagian dari struktur KTM, dengan dua pembalap pabrikan—Maverick Vinales dan Enea Bastianini—yang dikontrak langsung oleh KTM.
Saat seri GP Inggris di Sirkuit Silverstone pada Mei lalu, muncul kabar bahwa mantan bos tim Haas F1, Gunther Steiner, berminat mengakuisisi Tech3 Racing. Namun, Poncharal saat itu langsung membantah rumor tersebut dan menegaskan bahwa timnya “tidak dijual.”
Namun, pada awal Agustus—ketika kalender MotoGP memasuki paruh musim—kabar akuisisi ini akhirnya terkonfirmasi. Menurut laporan Motorsport, Gunther Steiner resmi mengakuisisi tim Tech3 Racing dengan nilai lebih dari €20 juta (sekitar Rp 382,1 miliar).
Akuisisi ini tidak mengubah struktur tim teknis. Dalam jangka pendek, semua staf tetap dipertahankan, markas besar masih berada di Prancis, dan motor RC16 beserta line-up pembalap saat ini akan tetap digunakan hingga musim 2026.
Proses transisi akan berlangsung secara bertahap, di mana Herve Poncharal perlahan-lahan akan merumuskan tanggung jawab operasional bersama Steiner.
BACA JUGA:Bajaj Auto Selamatkan KTM dan Tim MotoGP di Tengah Krisis Keuangan
BACA JUGA:Kurt Trieb Resmi Jadi Bagian Honda HRC Hingga 2027
Poncharal sendiri telah mengkonfirmasi diskusi tersebut. "Nama Gunther Steiner memang muncul di media. Ya, kami sudah berbicara dengannya. Dia sangat baik dan jujur, dan saya sangat menghargai pengalamannya di dunia balap motor," ujarnya.
Steiner kemungkinan besar akan berperan sebagai investor, mitra, atau pemegang saham minoritas, serta membantu dalam hal sponsorship. Di balik langkah Steiner ini, terdapat Apex—sebuah dana investasi yang terdiri dari lebih dari 100 atlet profesional aktif dari berbagai cabang olahraga.
Di antara investor Apex terdapat nama pembalap F1 seperti Lando Norris, serta beberapa nama lainnya yang masih memilih tetap anonim.
Apex sendiri sebelumnya telah berinvestasi dalam tim Alpine F1 (sebanyak 20%). Keterlibatan mereka di MotoGP dianggap sebagai awal dari ekspansi yang lebih besar.
Masuknya Steiner ke MotoGP mencerminkan kemungkinan besar yang dipicu oleh akuisisi Dorna oleh Liberty Media, pemilik F1, senilai €4,3 miliar. Akuisisi Tech3 oleh Steiner pun menjadi kesepakatan besar pertama di era baru ini.
Keterkaitan antara F1 dan MotoGP kini semakin erat. Bahkan Lewis Hamilton telah mengungkapkan keinginannya untuk memiliki tim MotoGP.
BACA JUGA:MotoGP Perpanjang Kontrak dengan Motegi hingga 2030
BACA JUGA:Honda Perpanjang Marini–Mir hingga 2026, Tapi Tetap Ngebet Incar Jorge Martin
Dari akuisisi Tech3 ini, terlihat bahwa hampir semua tim satelit kini menjadi target kelompok investor besar, dan era tim independen sepertinya akan segera berakhir.
Akuisisi ini terjadi tak lama setelah KTM keluar dari krisis finansial, berkat injeksi dana sebesar €800 juta (sekitar Rp 15,2 triliun) dari Bajaj Auto. Dana tersebut diyakini akan menjamin kelangsungan keberlangsungan KTM hingga tahun 2026.
Namun, masa depan pasca-2026 masih menjadi tanda tanya. Dengan regulasi MotoGP baru yang akan berlaku pada tahun 2027—termasuk mesin 850cc dan pengurangan perangkat aerodinamika—peta persaingan yang diprediksi akan berubah drastis.
Semua kontrak tim satelit dengan Dorna akan berakhir pada tahun 2026, dan mulai tahun 2027, setiap tim akan bebas menegosiasikan kembali pemasok teknisnya, baik itu KTM, Yamaha, Ducati, maupun lainnya, serta menentukan status mereka sebagai tim pabrikan atau satelit.
Steiner bisa saja membentuk Tech3 menjadi kekuatan independen yang baru, atau justru memperkuat kolaborasi dengan pabrikan atau mitra dari dunia F1.
Kombinasi antara mantan bos F1 yang karismatik, dana investasi dari kalangan F1, tim MotoGP bersejarah, dan lanskap MotoGP yang tengah berubah besar-besaran, membuat akuisisi Tech3 oleh Gunther Steiner menjadi simbol awal dari konvergensi besar antara dua dunia motorsport tersebut—dan ini permulaan barunya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: