Ribuan Desa di Jatim Berpotensi Alami Kekeringan, BPBD Imbau Warga Hemat Air

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto-Edi Susilo Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur meminta warga yang tinggal di wilayah rawan kekeringan untuk berhemat air.
Dorongan itu lantaran BPBD Jawa Timur telah melakukan pemataan wilayah potensi kekeringan tahun ini. Di mana ada 815 desa di 26 kabupaten Jawa Timur yang berpotensi alami krisis air di musim kemarau.
Wilayah berpotensi kekeringan itu turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 819 desa. Berkurangnya jumlah potensi kekeringan itu terjadi lantaran saat ini di beberapa wilayah di Jawa Timur masih terjadi hujan.
"Meski begitu, tetap perlu langkah antisipasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto pada Kamis, 8 Agustus 2025.
BACA JUGA:815 Desa di Jawa Timur Terancam Kekeringan
BACA JUGA:Kemarau Tahun 2025 Akan Berlangsung Lebih Singkat, Potensi Kekeringan dan Karhutla Tetap Ada
Sebagai langkah jangka pendek, BPBD Jawa Timur akan melakukan dropping air bersih kepada desa-desa terdampak kekeringan.
BPDB Jawa timur telah bekerjasama dengan BPBD kabupaten untuk pengiriman air tersebut. "Juga akan mengiriman jerigen untuk membantu warga menampung air," katanya.
Langkah kedua adalah pemberian tandon-tandon air sebagai penampungan air bersih. Termasuk pemberian terpal sebagai wadah sementara.
"Kami juga mendorong agar masyarakat melakukan pengelolaan manajemen air yang baik," katanya.
Masyarakat harus berhemat sehingga masih memiliki cadangan air di musim kemarau.
Sementara untuk jangka panjang, BPBD telah bekerjasama dengan Kementerian PU. Khususnya dalam membantu dalam program irigasi. Termasuk membangun waduk dan embung. Tujuannya, agar ada tampungan air selama musim penghujan dan digunakan saat kemarau.
"PU juga telah membuat sumur bor baru untuk keperluan air bersih warga," katanya.
Meski begitu, Gatot belum bisa mengupdate jumlah sumur bor yang akan dibangun tahun ini. Yang jelas, pelaksanaannya di lakukan oleh Kementerian PU.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: