Kanang Soroti Peran Himbara dan Beban Utang BUMN: “Jangan Ulangi Lubang yang Sama”

Kanang Soroti Peran Himbara dan Beban Utang BUMN: “Jangan Ulangi Lubang yang Sama”

Ir H Budi Sulistyono atau yang biasa disapa Kanang, anggota DPR RI dapil Jatim 7 sekaligus Wakil Ketua DPD PDIP Jatim.-Humas PDI Perjuangan Jatim-

HARIAN DISWAY – Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono alias Kanang, memberikan sorotan tajam terhadap arah kebijakan pendanaan dan efisiensi di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rapat dengar pendapat bersama Menteri BUMN dan Kepala Badan Pelaksana Pengelolaan Danantara.

Kanang, yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur dan mantan Bupati Ngawi dua periode, menyoroti rencana kontribusi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam pendanaan koperasi Merah Putih (KMP). Menurutnya, jika tidak dikawal ketat, dana jumbo yang dialokasikan berpotensi disalahgunakan.

“Himbara harus menyiapkan dana kurang lebih Rp3 miliar dikali 80.000 koperasi. Itu artinya Rp240 triliun. Kalau Himbara hanya melepas saja ke desa tanpa manajemen yang kuat, ini akan menjadi kehancuran,” ujar Kanang.

Ia menilai, kelahiran Danantara sebagai pengelola aset negara muncul dari kegagalan sejumlah badan usaha sebelumnya yang kurang memiliki kajian bisnis memadai. “Banyak BUMN yang bergerak hanya berdasarkan kebijakan, tanpa kalkulasi dan bisnis plan yang cermat. Gali lubang tutup lubang. Sekarang lubangnya dalam sekali, defisit dan utangnya luar biasa,” tegasnya.

BACA JUGA:Kanang: Koperasi Merah Putih Jangan Jadi Rumah Kosong

BACA JUGA:Kanang Usul Pemisahan Unit Prasarana Kereta Api

Menyikapi hal itu, Kanang menyatakan dukungannya terhadap langkah efisiensi yang dilakukan pemerintah, termasuk dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) BUMN ke depan.

“Kami menyuport efisiensi. Di mana kaki-tangan yang begitu melebar dan tidak memberi dampak positif harus diamputasi. Agar BUMN bisa berdiri tegak tanpa beban. Efisiensi inilah yang harus menutup lubang masa lalu,” tegasnya.

Ia juga menyinggung pentingnya peran BUMN strategis seperti Pertamina dan bank syariah, serta keterlibatan Himbara dalam penguatan ekonomi desa melalui koperasi.

BACA JUGA:Ambulans Bantuan Kanang Siaga di Ngawi Barat

Termasuk memberi peringatan agar BUMN tidak terjebak pada lubang yang sama. Seperti di masa lalu. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: