Misi Dagang Jatim - Lampung Catatkan Transaksi Rp1,055 Triliun Lebih

Misi Dagang Jatim - Lampung Catatkan Transaksi Rp1,055 Triliun Lebih

Produk kaligrafi dipamerkan pada forum Misi Dagang dan Investasi-dok.istimewa-

BANDAR LAMPUNG, HARIAN DISWAY - Misi Dagang dan Investasi yang digelar di Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung, Kamis (7/8) menjadi bukti pasar dalam negeri masih kuat. Agenda yang dipimpin langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa itu mencatatkan transaksi Rp 1.055.340.950.000.
 
Pencapaian itu lebih tinggdi dibanding agenda serupa pada 2023. Kala itu, catatan  transaksinya Rp. 285,52 miliar. "Capaian ini merupakan hasil sinergi dan kepercayaan antardaerah dalam mendukung produk dalam negeri, " kata Khofifah.
 
Dia juga mengungkapkan, pencapaian transaksi Misi Dagang dan Investasi merupakan bukti nyata Jawa Timur dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. " Kami komitmen berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan optimistis mewujudkan kekuatan pasar dalam negeri,"  ujarnyi.

Produk asal Jatim yang menjadi incaran pada forum ini antara lain rokok, kopi, gula merah tebu, dan aneka seafood. Kemudian, anak ayam petelur (DOC & Pullet), ternak sapi, liquid brown sugar, benih tanaman pangan dan hortikultura, arang batok kelapa, mesin las, merchandise dan rempah jahe.
 

Khofifah menyerahkan kenang-kenangan sebagai simbol Jatim Gerbang Nusantara Baru -dok.istimewa-
Lampung yang dikenal sebagai lumbung komoditas bahan baku dengan menonjolkan produk seperti rajungan kupas, karet lumb, aneka udang dan pangasius, arang batok kelapa, udang vaname dan jagung.
 
"Misi dagang ini merupakan ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem ekonomi domestik," kata Khofifah. Dia ingin memperbesar pangsa pasar komoditas unggulan daerah dan membuka peluang investasi baru antarprovinsi.

Khofifah juga mengungkapkan, hubungan dagang antara Jatim dan Lampung sangat harmonis. Data perdagangan antarwilayah tahun 2022, total transaksi perdagangan dua daerah ini tembus Rp. 13,06 triliun.
 
Jatim mencatat surplus neraca perdagangan sebesar Rp. 11,03 triliun terhadap Lampung. Pencapaian itu menandai tingginya daya saing produk Jatim sekaligus gambaran kebutuhan akan bahan baku dari wilayah Sumatera sangat besar.
 

Khofifah pun mendorong optimalisasi konektivitas logistik antar provinsi. Efisiensi distribusi dan kerja sama muatan berangkat-pulang menjadi kunci untuk menekan biaya logistik dan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

" Transaksi misi dagang ini menunjukkan potensi perdagangan antar provinsi sangat besar," ungkapnyi. Dia juga menyebut pencapaian itu sebagai bentuk nyata geliat ekonomi daerah yang terus bergerak.

Misi dagang yang dilakukan Pemprov Jatim, tidak hanya berorientasi pada nilai transaksi semata. Tapi menjadi instrumen strategis dalam membangun konektivitas ekonomi antarwilayah, rantai pasok nasional, dan mendorong tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa. "Bagian dari ikhtiar besar untuk menghadirkan penguatan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Khofifah.
 

Gubernur Lampung Mirzani Djauzal menyebut Jatim sebagai mitra kerja sama yang strategis. Alasannya, Jatim memiliki ekosistem industri yang kuat dan mampu melakukan hilirisasi berbagai komoditas unggulan, terutama dari sektor pertanian.

Mirzani menekankan pentingnya sinergi antar provinsi dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Lampung membutuhkan dukungan pasokan dan bibit tanaman pangan, khususnya jagung, dari Jatim yang telah terbukti menjadi sentra pertanian yang maju dan produktif.

"Jatim sudah kuat industrinya, Lampung butuh tanaman pangan, Kami mohon bantuan untuk bisa mensupport bibit-bibit unggul agar produksi bisa lebih maksimal," pungkasnya.

Dalam Misi Dagang Jatim - Lampung terdapat 10 besar komitmen transaksi. Yakni Perumda Perkebunan Kahyangan Jember menjual kopi kepada PT Rempah Alam Nusantara Semesta Lampung senilai Rp. 180 Miliar. Lalu, Gabungan Pengusaha Rokok atau Gapero Surabaya menjual rokok kepada Eratel Prima Lampung senilai Rp.175 Miliar.
 

Batik menjadi produk yang cukup digemari-dok.istimewa-
 
Gapero Surabaya juga menjual rokok kepada PT KTBG / TPSM Lampung senilai Rp.152.752.600.000. Kemudian PT Bumi Menara Internusa Surabaya membeli rajungan kupas dari Yahya Supplier Rajungan Lampung senilai Rp.124,250 Miliar. Poktan Tunas Harapan Kediri menjual gula merah tebu kepada CV Rizki Abadi Lampung senilai Rp.77,760 Miliar, 

Riki Utama Mandiri (Rum Seafood) Sidoarjo menjual aneka seafood kepada Berkah Keluarga Nagaraya Lampung senilai Rp.54 Miiar. Lalu, PT Sapta Karya Megah Jombang menjual anak ayam petelur (DOC & Pullet) kepada PT Sumber Protein Unggul Lampung senilai Rp.42,5 Miliar.

Perumda Perkebunan Kahyangan Jember membeli Karet lumb dari UPPB Maju Mulya Lampung senilai Rp.41,250 Miliar. Riki Utama Mandiri (Rum Seafood) Sidoarjo membeli aneka udang dan pangasius fillet dari PT Bima Harapan Panca Utama Lampung senilai Rp.28,5 Miliar. 
 
Koperasi Pedagang Pasar Turi dan CV Laris Berkah Surabaya menjual ternak sapi kepada PT Indo Prima Beef Lampung senilai Rp.27 Miliar.
 
Misi Dagang kali ini merupakan titik ke enam dari rangkaian selama tahun 2025. Sejak 2019, ada 41 misi dagang domestik telah digelar dengan komitmen transaksi senilai Rp.14,68 triliun.
 
Selain itu, ekspansi misi dagang luar negeri masih dilakukan. Seperti ke Jepang, Malaysia, Arab Saudi, Timor Leste dan Hongkong, dengan potensi transaksi Rp. 1,6 triliun. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: