Eropa Minta Trump Tekan Putin, Jelang KTT yang Tak Libatkan Ukraina

Eropa Minta Trump Tekan Putin, Jelang KTT yang Tak Libatkan Ukraina

PRAJURIT UKRAINA bersiaga di dalam satu parit pertahanan di sebuah kawasan yang dirahasiakan di wilayah timur Ukraina, 20 Juni 2025.-TETIANA DZHAFAROVA-AFP-

PARA pemimpin Eropa menyerukan peningkatan tekanan terhadap Rusia menjelang pertemuan Presiden Vladimir Putin dan Donald Trump di Alaska, Jumat, 15 Agustus 2025. KTT itu diklaim bertujuan mengakhiri perang tiga tahun di Ukraina. Yang dikhawatirkan, ada paksaan bahwa Kyiv harus menyerahkan wilayahnya.

Trump memang sebelumnya menyatakan akan ada “pertukaran wilayah untuk kebaikan kedua pihak”. Tapi, tak ada rincian.

Presiden Volodymyr Zelensky langsung menegaskan sikapnya. “Kami tidak akan menyerahkan wilayah kepada penjajah,’’ tulisnya di media sosial, Sabtu, 9 Agustus 2025. Ia menegaskan, keputusan apa pun yang dibuat tanpa Ukraina adalah keputusan melawan perdamaian.

Dalam panggilan telepon dengan PM Inggris Keir Starmer, Zelensky mendesak sekutu mengambil langkah tegas demi perdamaian berkelanjutan.

BACA JUGA:Jelang KTT Trump-Putin, Ukraina Tegaskan Tak Akan Berikan Secuil pun Wilayah ke Rusia

BACA JUGA:Eropa Desak Lindungi Kepentingan Ukraina Jelang KTT Trump-Putin

Akhir pekan, para pemimpin Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengeluarkan pernyataan bersama. Isinya: jalan keluar hanya bisa dicapai dengan kombinasi diplomasi aktif, dukungan ke Ukraina, dan tekanan terhadap Rusia.

Mereka menyambut upaya Trump. Tapi, harus ada titik awal negosiasi. Kesepakatan juga harus melindungi kepentingan keamanan vital Ukraina dan Eropa. Termasuk jaminan keamanan yang kuat agar Kyiv bisa mempertahankan kedaulatannya.

“Jalan menuju kedamaian di Ukraina tidak akan bisa diputuskan tanpa Ukraina,” tegas pernyataan itu.

Sabtu, penasihat keamanan nasional dari AS, negara-negara Eropa, dan Inggris berkumpul di Inggris untuk menyamakan posisi menjelang KTT Alaska. Presiden Prancis Emmanuel Macron, usai berbicara dengan Zelensky, Starmer, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz, menyatakan, “Masa depan Ukraina tidak bisa diputuskan tanpa orang Ukraina. Eropa juga harus terlibat.”


KENANGAN PERTEMUAN Donald Trump dan Vladimir Putin dalam KTT G20 di Buenos Aires, 30 November 2018.-JUAN MABROMATA-AFP-

Tiga putaran pembicaraan Rusia–Ukraina tahun ini berakhir tanpa hasil. Sejak invasi penuh Rusia pada Februari 2022, puluhan ribu orang tewas dan jutaan mengungsi.

Putin, yang memimpin Rusia lebih dari 25 tahun, menolak berunding langsung dengan Zelensky. Sebaliknya, Kyiv menginginkan KTT tiga pihak yang melibatkan dirinya. Zelensky juga berargumen bahwa pertemuan dengan Putin adalah satu-satunya cara mencapai kemajuan.

KTT Alaska akan menjadi pertemuan pertama presiden AS dan Rusia. Sebelumnya, Joe Biden bertemu Putin di Jenewa pada Juni 2021. Sembilan bulan kemudian, invasi dimulai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: