BRI Jazz Gunung series 3 Ijen (3-habis): Jazz Banyuwangian Bikin Goyang

Suliyana tampil interaktif bersama Glam Orchestra. Dia menutup gelaran BRI Jazz Gunung series 3 Ijen.-Jazz Gunung Indonesia-
BACA JUGA:Rouge Siap Hibur Jamaah Al-Jazziyah di BRI Jazz Gunung Series 2 Bromo, Sajikan Jazz Kelas Eropa!
Ia mendapati seorang penonton laki-laki yang ikut bernyanyi dengan cukup antusias. Suliyana menyorongkan mic-nya. Pria itu pun bernyanyi.
Namun, karena ia mengambil nada yang sesuai dengan vokal Suliyana yang tinggi, suaranya tak bisa menjangkau.
"Wah, nyanyi sampe menggeh-menggeh (bernyanyi sampai terengah-engah)," gurau penonton di belakangnya. Suliyana pun tertawa, "Sudah-sudah, nanti kehabisan napas," katanya.
Antusiasme penonton saat Suliyana tampil di BRI Jazz Gunung series 3 Ijen, 9 Agustus 2025.-Jazz Gunung Indonesia-
BACA JUGA:Monita Tahalea Tantang Suhu Dingin di BRI Jazz Gunung Series 2 Bromo, Kabut Jadi Kendala!
Dalam BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen, Suliyana secara khusus memberi penghormatan pada mendiang Didi Kempot. "Beliau adalah Godfather of Broken Heart," kata penyanyi 33 tahun itu. Dia bersama Glam Orchestra pun membawakan lagu Layang Kangen.
Suliyana juga membawakan lagu-lagu populer. Seperti Cinta karya Vina Panduwinata, LDR, Welas Hang Ring Kene, dan ditutup dengan Rungkad.
Dalam lagu terakhir itu, Suliyana meminta penonton untuk berdiri dan berjoget. Riuh. Semua antusias bergoyang.
BACA JUGA:Special Show Monita Tahalea Hangatkan BRI Jazz Gunung Series 2 Bromo
Malam itu, BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen ditutup dengan semarak. Suliyana tampil menghibur dan seolah tak berjarak. Ajang itu tak melupakan potensi-potensi musisi lokal Banyuwangi. Seperti Jazz Patrol Kawitan dan Suliyana. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harian disway