Koperasi Desa Merah Putih, Mau Dibawa ke Mana?

ILUSTRASI Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Desa mandiri adalah desa yang memiliki kemandirian dalam berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan pemerintahan. Desa mandiri juga memiliki identitas dan karakteristik yang khas serta menjaga nilai-nilai lokal yang positif. Contoh desa mandiri: Desa Nglanggeran di Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Desa itu berhasil mengembangkan potensi wisata alamnya, yaitu Gunung Api Purba Nglanggeran, yang menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Desa itu juga memiliki BUMDes yang mengelola berbagai usaha seperti penginapan, restoran, pertanian, perikanan, dan kerajinan.
Program Koperasi Desa Merah Putih tidak begitu baru untuk masuk ke desa tersebut karena mereka sudah siap untuk menerima program. Jumlah desa mandiri di Indonesia per Oktober 2024 mencapai 17.203 desa dan tentunya terus bertambah. Selebihnya masih persiapan atau belum mandiri.
Untuk desa yang belum mandiri, mereka tentu memerlukan pendampingan guna menyiapkan program-program yang ingin dibuat sejalan dengan karakteristik desa serta visi dan misi Koperasi Desa Merah Putih itu.
Visi koperasi adalah mewujudkan kemandirian ekonomi desa melalui koperasi yang adil, transparan, dan berpihak kepada rakyat. Misi Koperasi Desa Merah Putih, antara lain, menyediakan layanan keuangan syariah yang aman dan bebas riba. Lalu, Mendorong pemasaran hasil pertanian, peternakan, dan produk UMKM secara kolektif.
Kemudian, memberdayakan warga desa dengan pelatihan, pendampingan, dan digitalisasi usaha. Selain itu, menjadi pusat distribusi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Juga, menumbuhkan rasa memiliki dan semangat gotong royong di setiap kegiatan ekonomi desa.
Sementara itu, bidang usaha yang dilakukan Koperasi Desa Merah Putih adalah gerai penyediaan sembako; gerai penyediaan obat murah; penyediaan kantor koperasi; unit simpan pinjam koperasi; gerai klinik desa; penyediaan cold storage atau gudang; logistik (distribusi); dan lain-lain sesuai penugasan dan kebutuhan usaha.
Salah satu bidang usaha Koperasi Desa Merah Putih adalah penyediaan sembako, misalnya, bahan makanan pokok. Bahan makanan pokok masyarakat di Indonesia beragam seperti nasi, sagu, singkong, jagung, ubi jalar, kentang, talas, gembili, dan pisang.
Makanan pokok tersebut muncul terkait dengan lingkungan hidupnya. Meski saat ini telah mengalami perubahan, Koperasi Desa Merah Putih jangan sampai mematikan produk makanan pokok yang dikonsumsi masyarakat.
Karena gerai sembako disesuaikan dengan makanan masyarakat, untuk bahan makanan pokok bisa membeli dari petani setempat sebagai produsennya. Dengan demikian, para petani sagu semangat untuk memproduksi sagu guna ditukar dengan kebutuhan lainnya.
Dengan demikian, dukungan dana untuk Koperasi Desa Merah Putih dapat menggairahkan petani sagu, membuka peluang kerja untuk memproduksi sagu dan ketersediaan pangan lokal.
Demikian pula pemanfaatan obat-obatan tradisional yang biasa digunakan masyarakat lokal untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit, perlu diperhatikan teknologi pembuatannya memenuhi standar dalam penggunaannya.
Untuk itu, perlu dukungan teknologi dari BPOM. Di bidang usaha Koperasi Desa Merah Putih itu, ada klinik desa. Dalam mengimplementasikan program Koperasi Desa Merah Putih, perlu diperhatikan karakteristik desa. Misalnya, desa mandiri dan belum mandiri.
Untuk desa yang bersiap, belum mandiri, diperlukan pendampingan untuk membuat proposal sesuai dengan karakteristik sumber daya alam, ekonomi, karakteristik sosial budaya masyarakat desa tersebut.
Adanya dukungan pemerintah untuk membuat Koperasi Desa Merah Putih, secara efektif dapat memberdayakan sumber daya manusia perdesaan, sumber daya alam, sumber daya ekonomi, dan kondisi sosial budaya masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, membuka peluang kerja di perdesaan, munculnya inovasi-inovasi untuk mengelola sumber daya alam dan budaya lokal yang ada yang dapat memunculkan kemandirian ekonomi desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: