Kedaulatan Data RI: Menjaga Kerahasiaan Negara atau Komoditas Geopolitik?

ILUSTRASI Kedaulatan Data RI: Menjaga Kerahasiaan Negara atau Komoditas Geopolitik?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Namun, konsep itu masih memerlukan pematangan lebih lanjut di samping perlunya membangun kesepahaman antaranggota G-20.
Dalam beberapa tahun terakhir, ketergantungan terhadap teknologi dan infrastruktur asing telah menimbulkan kerisauan terhadap kedaulatan nasional. Oleh karena itu, upaya untuk mencapai kemandirian dalam sektor tersebut harus diprioritaskan.
Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana meminimalkan ketergantungan itu sembari memperkuat industri telekomunikasi dalam negeri.
Jika kita cermati lebih saksama, pada dasarnya infrastruktur teknologi informasi kita, mulai tulang punggung jaringan satelit, data center, hingga pengelolaan traffic data, masih memiliki ketergantungan tinggi pada perangkat keras maupun lunak buatan luar negeri.
Bahkan, data loop nasional kita belum sepenuhnya ”berdaulat” karena masih harus melintasi jaringan internasional sebelum kembali ke domain kita.
Konflik ekonomi yang berlangsung beberapa dekade belakangan yang sebelumnya berfokus pada bargaining penguasaan sumber daya alam kini telah menyasar pada upaya kooptasi pada sumber-sumber daya informasi yang mengandung data-data sensitif yang bersifat demografis.
Dengan demikian, paradigma intervensi asing yang berpola pada penguasaan SDA kini bukan sebagai hal prioritas.
Bagi Indonesia, kesepakatan dagang dengan Washington yang telah dicapai dengan sukses menekan tarif dari 32 persen menjadi 19 persen seyogianya jangan disikapi dengan euforia terlebih dahulu.
Potensi benefit yang akan didapat melalui ekspor ke pasar AS dengan tarif bea masuk murah dikhawatirkan berpotensi menjadi jebakan karena kita harus rela ”barter” dengan data-data digital yang sangat sensitif yang justru harus dilindungi. (*)
*) Sukarijanto adalah pemerhati kebijakan publik dan peneliti di Institute of Global Research for Economics, Entrepreneurship and Leadership dan kandidat doktor ilmu pengembangan sumber daya manusia, Pascasarjana Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: