Satu Tikaman Pisau Mematikan di Subang: Gegara Cemburu Retroaktif

Satu Tikaman Pisau Mematikan  di Subang: Gegara Cemburu Retroaktif

ILUSTRASI Satu Tikaman Pisau Mematikan di Subang: Gegara Cemburu Retroaktif.-disway.id-

Sesaat kemudian, pelaku tidak lari. Tapi, ia menembak diri sendiri. Pelaku tewas saat dalam perjalanan dilarikan ke rumah sakit  terdekat.

Polisi setempat mengatakan kepada wartawan, wilayah tersebut masih ditutup. Sebab, mereka terus menyelidiki kejadian itu. Nama-nama para korban dan pelaku belum diumumkan. Namun, motif pelaku adalah cemburu terhadap korban.

Pada kejadian itu, dari segi usia para pihak, wajar jika pelaku cemburu. Sebab, ia lebih tua daripada istri maupun pria mantan istri. Dengan begitu, pelaku cenderung sensi. Apalagi, istri dan si mantan sama-sama berasal dari Ukraina. Dua hal itu penyulut api cemburu yang panas.

Soal mantan pacar, orang sering ambigu. Membikin orang ragu di persimpangan jalan. Antara berusaha melupakan mantan, tapi sulit. Antara bersikeras move on, tetapi ia masih terkenang masa lalu bersama mantan. Bagaimana cara mengatasi?

Dikutip dari The Guardian, 15 Januari 2025, berjudul Can’t stop thinking about your partner’s ex? You’re not alone, diulas pengalaman beberapa orang soal itu. 

Hal itu disebut kecemburuan retroaktif. Ini rumit. Intinya, perasaan cemburu, tidak aman, atau tidak nyaman yang dialami seseorang terkait hubungan romantis atau seksual masa lalu pasangannya (dengan para mantannya). 

Meski si mantan sudah tidak lagi terlibat dalam kehidupan mereka, mengenang masa lalu saja bisa cemburu. Apalagi kalau sampai mereka yang sudah putus itu bertemu atau berkomunikasi.

The Guardian menyebutkan, orang yang super-percaya diri pun tak luput dari apa yang oleh para ahli psikologi disebut kecemburuan retroaktif. 

Digambarkan, kecemburuan retroaktif persis seperti lirik lagu Olivia Rodrigo, berjudul Obsessed. Atau, kisah di film Secret of Us karya Gracie Abrams. Membikin pilu.

Meski perasaan itu umum dan wajar, terpaku kepada mantan pasangan tetaplah tabu karena berbagai alasan. Setiap orang punya keharusan sosial, bahwa orang sehat seharusnya berada di atas semua itu: Move on.

Kendati, kebanyakan dari kita penasaran dengan riwayat kencan pasangan. Kita suka kepo pada kehidupan asmara masa lalu pasangan kita. Padahal, itu berbahaya. Bisa merusak suasana hati. Bahkan, bisa memicu tindak kekerasan.

Di situlah keunikan manusia. Sesuatu yang semua orang sudah tahu bahwa hal itu berbahaya, tapi masih juga penasaran ingin tahu.

Ketika seseorang kepo pada jejak asmara pasangannya, ia bisa mengeklik pencarian Google. Dan, jika itu dilakukan, tulis The Guardian, Anda mulai menyerupai seorang fanatik kriminal sejati. Sebab, hal itu dapat membajak nuansa hubungan romantis Anda saat ini dan kehidupan Anda sendiri. 

Apa yang membuat sejarah romantis pasangan Anda di masa lalu begitu membikin penasaran saat kita sedang jatuh cinta? Dan, mengapa hal itu masih terasa memalukan untuk dibicarakan, ketika banyak dari kita mengalami perasaan itu?

Intinya, disarankan, tidak perlu mengorek masa lalu pasangan kita. Terutama, menyangkut hubungan romantis dia di masa lalu. Bisa bahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: