Kunjungan Wisata Mancanegara di Jatim Melejit, Desa Jadi Magnet Baru

Kunjungan Wisata Mancanegara di Jatim Melejit, Desa Jadi Magnet Baru

PASAR PAGI di Desa Ngadiwono, Pasuruan. Desa wisata itu memiliki pemandangan alam dan kultur masyarakat Tengger yang menarik.-Guruh Dhimas Nugraha-Harian Disway-

BACA JUGA:Forum Pariwisata Solo Raya Menyapa Surabaya, Ajak Berkolaborasi

BACA JUGA:Kunjungan Wisman Capai 1,16 Juta Orang, Kemenpar Tingkatkan Promosi Pariwisata ke Pasar Internasional

Di Desa Wisata Gunung Sari, wisatawan diajari bagaimana cara beternak lele dan menanam padi. Sementara di Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Kabupaten Banyuwangi, wisatawan bisa melihat bagaimana kebudayaan masyarakat di sana, sekaligus mendapat pengalaman belajar hanacaraka alias aksara Jawa.

Ternyata, semua desa wisata dibangun atas dasar kesadaran masyarakat. Pemprov Jawa Timur bersama kabupaten dan berbagai stakeholder hanya mendorong lahirnya desa wisata baru.

Mulai dari identifikasi potensi, pembentukan lembaga pengelola, hingga pendampingan promosi. Sisanya mereka sendiri yang mengelolah dengan Kelompok Dasar Wisata (Pokdarwis).

“Kalau mereka giat ya potensi desa ikut tumbuh, tapi kalo tidak maka kemungkinan akan stagnan,” lanjut perempuan usia 58 tahun itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: