KPK Sita 2 Unit Moge Ducati Milik Wamenaker Immanuel Ebenezer, Tak Masuk LHKPN

Deretan motor gede (moge) yang disita oleh KPK dari OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, mulai dari Vespa hingga Ducati-Disway/Ayu Novita-
HARIAN DISWAY - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita dua unit motor gede (moge) Ducati dalam penggeledahan pasca operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel, Rabu malam, 20 Agustus 2025.
Penyitaan tersebut dilakukan bersama puluhan mobil dan uang tunai yang diduga terkait tindak pidana korupsi. Barang bukti yang dipamerkan di gedung KPK pada Kamis malam, 21 Agustus 2025.
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengonfirmasi penyitaan itu.
BACA JUGA:Mensesneg Tunggu Hasil KPK untuk Pengganti Wamenaker
“Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil, dan ada Motor Ducati,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis, 21 Agustus 2025.
Berdasarkan data KPK, dua motor yang disita adalah Ducati Multistrada V4 tahun 2024 dan Ducati Streetfighter V4 tahun 2022.
Keduanya tergolong motor premium dengan kapasitas mesin di atas 1.100 cc. Ducati Streetfighter V4 berwarna merah dengan kapasitas 1.103 cc memiliki nilai jual Rp349,7 juta, sementara harga pasarannya mencapai sekitar Rp809 juta.
Ducati Multistrada V4 berwarna merah putih dengan kapasitas 1.158 cc tercatat Rp418,4 juta di data pajak, sedangkan harga pasarnya sekitar Rp779 juta.
Namun, kedua motor tersebut tidak tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Noel yang disampaikan pada 17 Januari 2025.
BACA JUGA:Wamenaker Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Diduga Terkait Pemerasan Sertifikasi K3
Dalam dokumen itu, Noel hanya melaporkan lima unit mobil dan satu motor Yamaha NMax tahun 2015 senilai Rp16 juta.
Total kekayaan yang ia laporkan mencapai Rp17,62 miliar, terdiri dari tanah dan bangunan Rp12,14 miliar, alat transportasi dan mesin Rp3,33 miliar, serta kas dan setara kas Rp2,03 miliar.
KPK juga mengungkapkan bahwa puluhan mobil milik Noel turut disita, meski hanya lima yang terdaftar dalam LHKPN. Lembaga antirasuah tersebut masih menelusuri keterkaitan aset-aset itu dengan dugaan korupsi yang sedang diusut.(*)
*)Mahasiswa prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: