In Group dan Out Group Kabinet Prabowo

ILUSTRASI In Group dan Out Group Kabinet Prabowo.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Semuanya mungkin menduduki jabatan menteri, tetapi kedekatan dengan Presiden Prabowo jelas berbeda.
Misalnya, dalam kasus menteri ESDM. Bagaimana bisa seorang presiden tidak diberi tahu menterinya perihal pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan hajat hidup sebagian besar masyarakat Indonesia dalam kasus gas LPG 3 kg kemarin?
Jadi, in group dan out group dalam Kabinet Indonesia Bersatu sepertinya memang ada. Nyata.
Kembali lagi ke kasus wakil menteri yang tertangkap OTT KPK kemarin. Keterangan di media, Presiden Prabowo tidak menghalangi penegak hukum untuk melanjutkan pengusutan kasus dugaan korusi tersebut. Itu berita terakhir yang penulis dapatkan.
Wakil Menteri Noel adalah bekas ketua Relawan Joko Widodo Mania (JoMan). Jika dielaborasi ke dalam konsep in group dan out group tadi, ia bisa dikatakan out group.
Penulis berharap agar kasus itu membuat Presiden Prabowo Subianto sadar untuk memberikan perhatian khusus kepada out group di dalam kabinetnya.
Jangan sampai ada kelompok di dalam organisasi kabinet pemerintahan Prabowo yang mencoba untuk menggerogoti pemerintahan dari dalam demi kepentingan tertentu.
Mesti diakui, pemerintahan hari ini banyak menghasilkan kebijakan yang hulu dan hilirnya tidak jelas, tidak kokoh. Kebijakannya memberikan lebih banyak kegaduhan daripada hasil positif.
Bayangkan saja, kondisi sekarang ini bisa lebih mengerikan jika dikikis lagi dari dalam. Pemerintahan yang tidak stabil menjadi makin tidak stabil.
Intinya, harus ada treatment khusus kepada out group dalam kabinet. Kalau boleh usul, Pak Prabowo, out group tadi harusnya out saja dari group Kabinet Merah Putih Prabowo. Cocok? (*)
*) Ramadhan Pohan adalah pengamat, pengajar S-2, dan eks anggota DPR RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: