In Group dan Out Group Kabinet Prabowo

In Group dan Out Group Kabinet Prabowo

ILUSTRASI In Group dan Out Group Kabinet Prabowo.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Optimisme Kebijakan Ekonomi Kabinet Prabowo-Gibran

Sempat diisukan akan dicopot dari jabatannya sebagai kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi masih menjabat hingga hari ini karena surat pengunduran dirinya ditolak Presiden Prabowo. 

Kombinasi Joko Wdodo dan Prabowo di Pemilu 2024 pastilah dilandasi sebuah kesepakatan di belakang panggung. Indikator paling mudah untuk menilainya adalah orang-orang kepercayan mantan presiden, yang punya hubungan dekat dengan mantan presiden, masih menduduki posisi penting di kabinet saat ini. 

Masalahnya, pemberitaan di media menunjukkan mereka banyak membuat masalah yang menimbulkan kegaduhan. Mereka seakan berkerja membawa nilai-nilai sendiri, tidak mencoba menginternalisasi nilai dari pemerintahan pimpinan presiden saat ini. 

BACA JUGA:Siapa Supermenteri Kabinet Prabowo?

BACA JUGA:Tak Gabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran, Nasdem: Kami Bukan Oposisi

Itulah konsekuensi dari langkah politik yang mencoba mengakomodasi banyak kepentingan. Pada panggung depan, mereka mungkin bisa mengakui nilai dari Presiden Prabowo sebagai orang nomor satu di Indonesia. 

Namun, di panggung belakang, tak ada media, tak ada wartawan, dan tak ada yang tahu. Mungkin saja, individu-individu tersebut masih menganggap bahwa Presiden Prabowo tidak akan sampai di posisi saat ini tanpa adanya sosok Joko Widodo yang mendongkrak perolehan suaranya.

F.J. Dansereau, G. Graen, dan W.J. Haga mengungkapkan bahwa di sebuah komunikasi organisasi antara pemimpin dan anggota, proses komunikasi, penyampaian nilai, instruksi, dan lain-lain, tidak bisa dilakukan secara merata. 

Penjelasan itu dicantumkan dalam tulisan mereka berjudul A vertical dyad linkage approach to leadership within formal organizations: A longitudinal investigation of the role making process, yang disebut dengan teori leader-member exchange

Teori leader–member exchange (LMX) menjelaskan bahwa hubungan antara pemimpin dan anggota-anggotanya tidak selalu sama, tetapi berbeda-beda sesuai dengan tingkat kedekatan, kepercayaan, serta intensitas komunikasi yang terbangun. 

Pemimpin sebuah organisasi kemudian membentuk sebuah in group dan out group.

In group diisi individu-individu yang memiliki kedekatan personal dengan sang pemimpin. Anggota kelompok itu biasanya memperoleh lebih banyak kepercayaan, dukungan, dan peluang untuk terlibat dalam pengambilan keputusan strategis.

Out group adalah kebalikannya. Mereka mungkin menduduki posisi penting, tetapi mereka tidak dilibatkan dalam keputusan-keputusan yang strategis. 

Jika dilihat dari kondisi saat ini, kabinet Prabowo Subianto terdiri atas in group dan out group. Ada orang-orang dekat Presiden Prabowo, ada pula orang-orang dekat dari mantan Presiden Joko Widodo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: