Pacar Disekap Delapan Bulan, Dibunuh di Medan: Contoh Pacaran Toxic

ilustrasi pembunuhan--
Pasutri (pada pernikahan pertama) yang bercerai pasti sangat sedih. Bertahun-tahun. Sangat sulit mereka melupakan kenangan indah saat masih bersama dulu. Itu menimbulkan stres berkepanjangan. Ada orang yang melarikan diri dari stres ke penggunaan narkoba.
Misalnya, ekstasi. Diketahui, ekstasi dapat meningkatkan suasana hati, energi, nafsu makan, dan gairah seksual. Namun, ketika efek indah tersebut berakhir, akan muncul gejala seperti kebingungan, depresi, kecemasan, dan gangguan tidur yang membuat penggunanya membutuhkan dosis tambahan ekstasi lagi. Akibatnya, orang itu terjerat menggunakan ekstasi. Kecanduan.
Pada kasus pembunuhan Lina, mirip dengan teori Kathryn Smerling. Pelaku dan korban sama-sama ”orang bekas”. Bekas menikah dengan orang lain. Mereka stres dan tergolong tidak mampu menguasai diri sehingga menggunakan narkoba.
Di kasus itu ditambahi perilaku David yang toxic. Ia biasa menganiaya perempuan sehingga pernah dibui dan kini ia bakal dibui lebih lama lagi. Maksimal 15 tahun penjara.
Anehnya, polisi tidak menerapkan Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman maksimal hukuman mati. Padahal, pembunuhan diawali penyekapan delapan bulan. Ada niat buruk tersangka sebelum membunuh korban. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: