Male Gaze vs Female Gaze: Beda Sudut Pandang, Beda Pesona

HARIAN DISWAY - Pasti Anda pernah menjumpai konten media sosial yang membandingkan seseorang sebagai male gaze dan yang lain sebagai female gaze.

Hal itu semakin ramai dibicarakan. Sebab, banyak orang merasa relate dengan perbedaan cara pandang tersebut. 

Sekaligus menimbulkan pertanyaan menarik: mengapa standar kecantikan bisa sangat berbeda, bergantung dari siapa yang melihatnya?

BACA JUGA:Brand Kecantikan Lokal Mulai Runtuh: Imbas ’Fast Beauty’ yang Makin Marak?

Secara sederhana, male gaze di media sosial umumnya merujuk pada sudut pandang yang menekankan penampilan fisik dan kesan “seksi.”

Sementara itu, female gaze lebih menyoroti aura, kenyamanan, dan kesan yang terpancar dalam diri seseorang. 

Dengan kata lain, keduanya menunjukkan bahwa “menarik” tidak selalu sama bagi semua orang. Melainkan bergantung pada perspektif yang digunakan.

BACA JUGA:Mengenal Male Gaze dan Female Gaze dalam Film

Male Gaze di Medsos

Joy Red Velvet (kiri) dan Sydney Sweeney (kanan) sebagai contoh dari standar kecantikan perspektif male gaze. --Pinterest

Dalam konteks media sosial, male gaze umumnya merujuk pada standar penampilan yang dianggap menarik berdasarkan perspektif maskulin tradisional. 

Fokus utamanya terletak pada visual yang eye-catching. Seperti bentuk tubuh yang dianggap ideal, kulit mulus, pakaian yang menonjolkan lekuk tubuh, hingga gaya yang terkesan glamor dan hot.

BACA JUGA: 4 Simbol Kecantikan dari Berbagai Suku Di Dunia, Dari Daun Telinga Panjang hingga Tato Tubuh

Ciri-ciri itu sering kali dapat ditemukan dalam iklan produk kecantikan, unggahan selebritas, maupun penggunaan beauty filter yang menekankan kesempurnaan fisik. 

Tidak jarang, standar male gaze itu juga mendorong munculnya citra tertentu di foto-foto glam yang beredar luas di media sosial, Sehingga memengaruhi bagaimana seseorang menampilkan diri untuk dianggap menarik.

Female Gaze di Medsos

Sumber: